Utang Global Tembus USD 305 triliun, Amerika Serikat & China Paling Banyak Berutang
Merdeka.com - China digadang-gadang menjadi kandidat utama negara dengan ekonomi paling kuat menggantikan Amerika Serikat (AS). Tak heran, jika kedua negara tersebut kerap diperbandingkan dalam berbagai hal.
Salah satu perbandingan yang kerap dibicarakan antara China dan AS terkait dengan nilai utang. Mengingat, kedua negara tersebut memiliki jumlah utang yang cukup besar sebagai sumber mesin ekonominya.
Institute of International Finance (IIF) - asosiasi global industri keuangan mencatat, nilai utang global saat ini mencapai USD 305 triliun. Angka ini lebih tinggi USD 45 triliun lebih tinggi dari sebelum pandemi Covid-19.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
Utang global adalah jumlah total uang yang terutang oleh perusahaan, pemerintah, dan individu di seluruh dunia. Rinciannya, utang korporasi menyumbang USD 161,7 triliun (53 persen), pemerintah berutang USD 85,7 triliun (28 persen), dan perorangan berutang USD 57,6 triliun (19 persen).
"IIF memperkirakan bahwa utang global akan terus meningkat karena pinjaman pemerintah tetap tinggi, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti populasi yang menua, ketegangan geopolitik, peningkatan biaya perawatan kesehatan, dan disparitas dalam keuangan iklim, " tulis Aljazeera.com dikutip di Jakarta, Selasa (6/6).
Lantas siapa yang memiliki utang paling besar antara China dan AS?
Berikut daftar lima negara yang memiliki utang paling besar menurut IIF. Pemantauan Utang Global IIF mencakup 21 ekonomi pasar yang matang termasuk zona euro serta 30 negara pasar berkembang.
1. Amerika Serikat memiliki utang nasional tertinggi di dunia dengan USD 30,1 triliun utang kepada kreditur pada kuartal pertama tahun 2023. Utang Washington sekarang mencapai USD 31,4 triliun, meningkatkan kekhawatiran lebih lanjut tentang pengeluaran pemerintah AS dan biaya pinjaman.
2. China menempati posisi kedua dengan nilai utang mencapai USD 14 triliun
3. Jepang berada di posisi ketiga dengan nilai utang USD10,2 triliun
4. Prancis diposisi keempat dengan kepemilikan utang sebesar USD3,1 triliun
5. Italia memiliki utang sebesar USD2,9 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.
Baca SelengkapnyaHampir setengah kekayaan dunia, hanya dimiliki oleh 1,5 persen populasi bumi.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaNegara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca Selengkapnya