Yoyok Rubianto, Pekerja Serabutan Sukses Jadi Penjual Panci Omzet Miliaran Rupiah
Merdeka.com - Dengan menjual panci resto, Yoyok Rubianto meraup omzet miliaran rupiah per hari. Pria asal Cepu, Jawa Tengah itu meraih omzet besar dengan memanfaatkan digital marketing.
Bisnis jual panci itu ditempuh Yoyok tidak instan. Saat remaja, Yoyok terbiasa beraktivitas di bengkel milik sang ayah. Dedikit demi sedikit, dia mampu mereparasi alat-alat yang mengalami kerusakan.
Aktivitas Yoyok bekerja di bengkel tidak mengganggu pendidikannya. Saat lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Yoyok ingin melanjutkan pendidikan ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Namun, keinginannya terkendala biaya.
-
Bagaimana anak kurang mampu bisa kuliah di UGM? Ada banyak cara agar mereka bisa berkuliah di perguruan tinggi favorit. Salah satunya dengan menjadi siswa berprestasi dan masuk ke universitas favorit dengan jalur prestasi.
-
Bagaimana Johar bisa kuliah di UGM? Johar kemudian memanfaatkan peluang terakhir masuk UGM melalui Ujian Mandiri dengan pilihan Prodi Akuntansi FEB UGM. Ia pun pada akhirnya diterima.
-
Kenapa Johar ingin kuliah di UGM? Begitu tahu diterima, saya sangat senang. Ternyata ketakutan saya masuk UGM terpatahkan. Orang tua pun langsung menangis dan sujud syukur mengetahui saya keterima di UGM,' ujar Johar dikutip dari Ugm.ac.id.
-
Bagaimana Yeni Inka bisa kuliah? Meskipun memiliki jadwal manggung yang padat, Pedangdut Yeni Inka berhasil menyelesaikan kuliahnya dan meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus Semarang.
-
Kenapa Ilham mau kuliah di UGM? “Sejak SMP memang ingin kuliah di UGM. Kata orang-orang, kalau ada potensi lebih baik kuliah di luar Aceh,“ kata Ilham.
-
Siapa yang mendukung Yubita kuliah di UGM? “Rata-rata penghasilan hanya sekitar Rp1,5 juta. Bersyukur saja. Sedihnya bapak tidak bisa nyawang Yubita kuliah menjadi mahasiswa baru UGM.“
Yoyok mau tidak mau harus bekerja serabutan demi mengumpulkan uang agar bisa masuk ke UGM, universitas idamannya. Yoyok sempat bekerja sebagai reparasi pendingin udara atau AC. Dari bekerja itu, Yoyok berhasil mengumpulkan Rp2 juta dan berhasil masuk ke UGM.
Selama menjadi mahasiswa, Yoyok tetap bekerja sebagai pekerja lepas. Dia pun kemudian berhasil menyelesaikan pendidikan di tahun 2006 sebagai sarjana teknik elektro. Setelah itu, dia bekerja di perusahaan multinasional.
Selama bekerja di perusahaan multinasional, Yoyok mempelajari Google Adsense dan telah memiliki website sendiri. Dia pernah memasarkan sebuah produk dan mendapatkan pendapatan USD1.200 hingga USD1.300 per hari.
Jila dihitung, pendapatan per hari Yoyok dari digital marketing lebih besar dibandingkan gaji yang dia terima per bulan. Untuk itu, setelah memiliki persiapan mantap, Yoyok resmi berhenti bekerja.
Bangun Usaha Konsultan Migas
Yoyok bersama rekannya kemudian membangun usaha konsultan migas. Usahanya berjalan sukses bahkan Pertamina pernah memakai jasa konsultan Yoyok. Seiring berjalan waktu, Yoyok ingin dapat bekerja di rumah, dekat dengan istri dan anak-anaknya.
Akhirnya, dia mengembangkan bisnis digital marketing yang pernah dia lakukan saat masih bekerja di perusahaan multinasional. Dia merekrut tiga orang untuk memproduksi konten, website, dan blog. Untuk meningkatkan traffic, dia memanfaatkan search engine optimization (SEO).
Pada tahun 2012, Yoyok dan rekannya mendirikan perusahaan CPA (cost per action) marketing pertama di Indonesia. Cara kerja perusahaan ini mirip dengan affiliate marketing. Yang mana seseorang akan mendapatkan komisi dari suatu action yang dilakukan pengunjung website.
Pada tahun 2015-2016, tren affiliate beralih ke e-commerce dari sebelumnya hanya berdasarkan website. Yoyok harus berputar otak mencari peluang agar omzet yang dia dapatkan tidak hilang.
Dia pun mengoptimalkan penjualan panci presto dan dia promosikan di Facebook. Target pasarnya adalah Amerika Serikat. Per hari, dia harus membayar iklan Rp200.000 . Nilai tersebut tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan pendapatan yang dia peroleh dari menjual panci di Facebook.
Panci dipilih Yoyok sebagai barang dagangannya karena dia meyakini setiap rumah pasti ada panci, meski itu di luar negeri. Usaha Yoyok dengan mempromosikan panci melalui Facebook cukup efektif, lambat laun dia menambah biaya iklannya hingga berada di level Rp1 miliar per hari. Sementara pendapatannya juga naik menjadi Rp2,5 miliar per hari. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yuliana (23) salah satu mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon yang baru saja lulus kuliah.
Baca SelengkapnyaHanya bermodalkan gerobak pikul dan kesabaran, sosok bernama Pak Yono mampu mewujudkan mimpinya memiliki rumah.
Baca SelengkapnyaKisah ini seakan menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar mimpi.
Baca SelengkapnyaIa diterima di Prodi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM dan dibebaskan dari biaya pendidikan selama kuliah.
Baca SelengkapnyaUlfa mampu membuktikan bahwa anak yang lahir dari keluarga ekonomi sederhana bisa bersaing dengan lulusan lainnya.
Baca SelengkapnyaBerbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.
Baca SelengkapnyaCerita perjuangan salah satu tokoh intelektual Indonesia saat berjuang mengadu nasib ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaDari keterampilannya ini, rata-rata ia mampu mengumpulkan cuan hingga Rp5 juta per bulannya.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaAksi bocah baru lulus SD jualan tahu bulat keliling ini viral, banjir simpati.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang memutuskan untuk berhenti kerja dan membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca Selengkapnya