Tarif Ceramah Ustaz Solmed Terbongkar, Ada Alasan di Balik Imbalan yang Diterima
Ustaz Solmed memberikan penjelasan mengenai honorarium yang diterimanya saat memberikan ceramah.
Ustaz Solmed, seorang pendakwah terkenal, tengah menjadi topik hangat di media sosial akibat rumahnya yang megah dengan nilai mencapai Rp 80 miliar. Ketertarikan publik terhadap pendapatan Ustaz Solmed semakin meningkat, terutama terkait dengan tarif yang ia terima untuk setiap ceramah.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Reyben Entertainment, Ustaz Solmed memberikan penjelasan mengenai pandangannya tentang tarif ceramah. Ia menyatakan bahwa meskipun tidak menetapkan tarif tertentu, ia selalu menerima bayaran yang memuaskan.
- Ustaz Adi Hidayat Punya Pesantren, Biaya Masuk Gratis Sampai Bisa Dikuliahkan S3 ke Luar Negeri
- Jelang Sidang Vonis, SYL Banyak Habiskan Waktu di Masjid
- Ciptakan SDM Unggul, Lazis ASFA Gandeng Al-Azhar Kairo Gelar Pelatihan Kader Ulama
- Deretan Sumber Kekayaan Ustaz Solmed yang Kini Dipantau Ditjen Pajak, Punya Rumah Super Luas Capai Puluhan Miliar
"Saya tidak pernah menarif, tapi yakinlah saya dibayar," ujarnya, seperti yang dilaporkan oleh Wartakotalive, pada Senin (5/2/2024). Di bawah ini akan dipaparkan tentang tarif ceramah Ustaz Solmed sebagaimana dihimpun Merdeka.com dari berbagai sumber pada Jumat (1/11):
1. Sumber Penghasilan Ustaz Solmed
Ustaz Solmed terkenal sebagai seorang pendakwah yang juga sukses dalam dunia bisnis. Ia terlibat dalam berbagai jenis usaha, seperti perdagangan rokok, kopi, serta transaksi jual beli tanah dan properti. Sumber penghasilan Ustaz Solmed tidak hanya berasal dari kegiatan ceramah, melainkan juga dari beragam usaha yang ia jalankan.
"Jadi banyak pundi-pundi rupiah yang bisa didulang," katanya. Ustaz Solmed menambahkan bahwa pengelolaan yang baik terhadap berbagai sumber penghasilan adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Ia percaya bahwa dengan memutar uang dari bisnis yang ada, dia bisa meraih keuntungan lebih besar.
2. Tarif Ceramah yang Fleksibel
Ketika ditanya tentang biaya untuk ceramahnya, Ustaz Solmed menyatakan bahwa ia tidak menetapkan tarif yang kaku dan lebih memilih untuk membiarkan pihak yang mengundang menentukan besaran bayaran. "Jadi misalnya kita mau ada slametan atau apa mau undang ceramah sekitar setengah jam lah. Itu gimana?" tanya Rey Utami.
Ustaz Solmed kemudian menjelaskan bahwa ia menerapkan prinsip "Bijak sana, bijak sini" dalam proses negosiasi tarif. Dia memberikan contoh ketika diundang oleh Rey Utami, di mana tidak ada negosiasi tarif yang ketat. "Itu kan bukan menarif. Tapi itu orang berani memberikan sesuatu dan mereka ikhlas," ungkapnya, menekankan pendekatan yang lebih fleksibel dalam menerima pembayaran.
3. Membedakan Ilmu dan Bayaran
Dalam wawancaranya, Ustaz Solmed menegaskan bahwa ia tidak menjual ilmunya saat menerima bayaran untuk ceramah. "Orang bilang, 'Anda jual ilmu'. No, ilmu terlalu mahal untuk dijualbelikan," tegasnya.
Menurutnya, bayaran yang diterima lebih kepada kompensasi atas usaha dan waktu yang dihabiskan untuk datang ke acara tersebut."Lu bayar capek gue," katanya, merujuk pada biaya perjalanan dan waktu yang dikorbankan untuk memberikan ceramah. Ia menekankan pentingnya ikhlas dalam memberikan ilmu, tanpa membebani orang lain dengan tarif tinggi.
4.Tegaskan Tidak Memiliki Tarif Tetap untuk Ceramah
Ustaz Solmed menyatakan bahwa ia tidak menetapkan tarif khusus untuk setiap ceramah yang dilakukannya. Ia lebih memilih untuk membiarkan pihak yang mengundang menentukan besaran bayaran, sehingga pembayaran yang diterima bersifat sukarela dari jamaah atau panitia. Dengan pendekatan ini, Ustaz Solmed berharap dapat menciptakan suasana yang lebih ikhlas dalam setiap acara yang dihadirinya. Ia percaya bahwa niat baik dan keikhlasan dari para jamaah akan lebih berharga daripada sekadar nominal uang yang dibayarkan.
5. Apa saja bisnis yang dijalankan Ustaz Solmed?
Ustaz Solmed menjalankan berbagai macam usaha, seperti bisnis rokok, kopi, serta transaksi jual beli tanah dan rumah. Selain itu, ia juga terlibat dalam pengelolaan kafe dan lapangan futsal, yang menunjukkan keberagaman dalam dunia bisnis yang ia geluti.
Dalam menjalankan usahanya, Ustaz Solmed tidak hanya fokus pada satu bidang saja, melainkan mencoba untuk merambah ke beberapa sektor. Dengan demikian, ia dapat memanfaatkan peluang yang ada dan memperluas jangkauan bisnisnya.
6. Apakah Ustaz Solmed menjual ilmunya saat ceramah?
Ustaz Solmed menekankan bahwa ia tidak memperdagangkan ilmunya, tetapi menerima imbalan sebagai bentuk penghargaan atas waktu dan usaha yang telah ia curahkan. Apa pendapat Anda mengenai pernyataan ini? Mari berbagi pendapat di kolom komentar!