CEK FAKTA: Benarkah Surabaya Akan Diguncang Gempa Besar?
Warga Surabaya dihebohkan dengan pesan berantai di media sosial terkait patahan aktif yang berpotensi menimbulkan gempa dan menghancurkan Surabaya. Informasi tersebut meresahkan karena dibumbui dengan hasil analisa tim ahli gempa.
Warga Surabaya dihebohkan dengan pesan berantai di media sosial terkait patahan aktif yang berpotensi menimbulkan gempa dan menghancurkan Surabaya. Informasi tersebut meresahkan karena dibumbui dengan hasil analisa tim ahli gempa.
Berikut narasi informasi yang tersebar di aplikasi percakapan dan media sosial:
-
Di mana Gedung Cerutu terletak di Kota Tua Surabaya? Mengutip Liputan6.com, ada dua bangunan cagar budaya di Kota Tua Surabaya kawasan Jalan Rajawali.Pertama, Gedung Cerutu.
-
Apa yang digambarkan oleh Kesenian Sapi Gumarang? Kesenian Sasapian atau Sapi Gumarang ini memiliki makna yang kuat tentang penggambaran suburnya pertanian di Bandung Barat.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Apa saja tempat wisata populer di Surabaya yang bisa dikunjungi untuk merasakan sejarah kota? Tempat wisata di Surabaya yang menyajikan bangunan yang ikonik dan bersejarah adalah kawasan kota tua. Wisata kota tua ini menjadi saksi sejarah perjuangan muda-mudi dalam merebut kemerdekaan.Meskipun bangunan di Kota Tua sudah kuno dan berumur, bangunan ini masih memancarkan kemegahannya yang karismatik.
"Kita berdoa untuk Kota Surabaya. Karena hari Senin, Minggu lalu teman berdoa dengan Tim BAMAG di Haris Hotel, Bu Risma minta untuk didoakan, agar Kota Surabaya tidak hancur karena adanya patahan lempeng yang melewati Sukolilo sampai Cerme Gresik.
Dan patahan yang garis kedua dari Waru ke Krian, Mojokerto, Jombang, Nganjuk sampai Cepu. Tim ahli gempa dan juga dari ITS sudah melihat tanda-tanda pada jalan-jalan yang akan terjadi patahan dan terlihat semakin membesar."
Penelusuran
Syawaldin Ridha Pengamat Meteorologi dan Geofisika Ahli dari Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas II Tretes-Pasuruan menjelaskan, Kota Surabaya memang dilewati sesar atau patahan.
Ada sesar Kendeng segmen Waru sampai Gresik. Dikonfirmasi mengenai adanya potensi akibat patahan tersebut, Syawal mengatakan, jika semua patahan yang ada, diakuinya memiliki potensi timbulnya gempa.
Namun warga Surabaya dan sekitarnya tidak perlu khawatir, mengingat selama ini secara historis, belum pernah ada gempa di Kota Pahlawan ini akibat patahan tersebut.
"Tolong dicatat ya, kalau dibilang potensi itu ada tapi riwayat atau historis untuk gempa (di Surabaya) itu belum ada," tegasnya, Kamis (20/2).
Sejak berdirinya BMKG Stasiun Geofisika Tretes pada 1979 silam, hingga kini tercatat belum ada riwayat gempa akibat patahan. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing adanya isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
Jika nantinya terjadi gempa akibat patahan yang ada di Surabaya, pihaknya sudah memperkirakan kekuatan maksimalnya hanya 6,5 skala richter (SR).
Kesimpulan
Warga Surabaya dan sekitarnya tidak perlu khawatir mengingat selama ini secara historis, belum pernah ada gempa di Kota Pahlawan akibat patahan tersebut.
(mdk/noe)