CEK FAKTA: Tidak Benar AstraZeneca Hentikan Uji Klinis Karena Ada Anak Meninggal
Uji klinis vaksin Covid-19 pada anak-anak memang dihentikan namun bukan karena kasus kematian pada anak tapi karena masalah pembekuan.
Informasi jika AstraZeneca hentikan uji klinis vaksin Covid-19 untuk anak-anak karena ada anak yang meninggal dunia beredar di media sosial.
Dalam unggahan di media sosial Facebook terdapat cuplikan artikel berjudul "Children in Oxford died after AstraZeneca administration" atau "Anak-anak di Oxford meninggal setelah administrasi AstraZeneca"
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Apa tujuan dari vaksin HPV? Tujuan dari vaksin HPV adalah untuk mencegah infeksi virus HPV yang dapat menyebabkan kanker dan kutil kelamin. Dengan mendapatkan vaksin HPV, seseorang dapat menurunkan risiko terkena kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan yang berkaitan dengan virus HPV.
-
Apa saja manfaat utama dari vaksin HPV? Manfaat utama dari vaksin ini adalah mencegah perkembangan kanker yang disebabkan oleh HPV.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Selain itu terdapat juga narasi: "In Oxford, researchers have started testing the AstraZeneca vaccine in children…Those experiments with children have now stopped. There have been severe side effects...such as SIDS...Some children have died."
atau dalam Bahasa Indonesia "Di Oxford, para peneliti telah mulai menguji vaksin AstraZeneca pada anak-anak ... Eksperimen terhadap anak-anak itu sekarang telah berhenti. Ada efek samping yang parah ... seperti SIDS ... Beberapa anak telah meninggal."
©Liputan6.com
Penelusuran
Hasil penelusuran, dilansir dari FullFact.org dalam artikel berjudul "Covid-19 child vaccine trial paused over clot concerns, not cot death".
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa postingan di Facebook merupakan artikel terjemahan dari Bahasa Belanda. Artikel tersebut mengambil potongan-potongan artikel dari website berita Belanda dan juga sumber tidak jelas.
Memang benar Universitas Oxford telah mulai menguji coba vaksin AstraZeneca pada anak-anak namun sekarang uji coba itu tertunda. Namun tertundanya uji klinis ini bukan karena kasus Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) atau "Sindrom Kematian Mendadak Tak Terduga" seperti yang diklaim dalam postingan di Facebook.
Penelitian dilakukan pada anak-anak berusia antara enam dan 17 tahun, bukan bayi, dan tidak ada laporan kematian pada anak-anak tersebut.
Vaksinasi baru pada anak-anak sebagai bagian dari penelitian telah dihentikan sementara, menunggu tinjauan dari Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) tentang kemungkinan hubungan antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah yang sangat langka.
Selain itu dalam websitenya, Universitas Oxford juga menjelaskan perihal penundaan uji klinis vaksin covid-19 pada anak-anak.
"Mengikuti rekomendasi ini, kami telah memutuskan bahwa vaksinasi lebih lanjut dalam studi pediatrik akan ditunda untuk memungkinkan kami berdiskusi lebih lanjut dengan MHRA dan Dewan Pemantauan Keamanan Data uji coba, tetapi semua yang lain (kunjungan penunjukan lanjutan) akan dilanjutkan dalam studi penting ini." bunyi pernyataan Universitas Oxford.
Selain itu ada juga artikel berjudul "Covid: Child jabs halted in trial as adult clot link probed" yang tayang di BBC pada 7 April 2021. Dalam artikel tersebut ada penjelasan dari Prof Andrew Pollard dari Universitas Oxford.
"Meskipun tidak ada masalah keamanan dalam uji klinis pediatrik, kami menunggu informasi tambahan dari MHRA tentang peninjauan kasus langka trombosis / trombositopenia yang telah dilaporkan pada orang dewasa, sebelum memberikan vaksinasi lebih lanjut dalam uji coba," ujar Andrew.
Kesimpulan
Uji klinis vaksin Covid-19 pada anak-anak memang dihentikan namun bukan karena kasus kematian pada anak tapi karena masalah pembekuan.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://fullfact.org/online/astrazeneca-vaccine-sids/
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4544392/cek-fakta-tidak-benar-astrazeneca-hentikan-uji-klinis-vaksin-covid-19-karena-ada-anak-yang-meninggal-dunia