285 Produk Kosmetik dari Eropa Terdeteksi Mengandung Zat Kimia Berbahaya dan Dilarang
Badan Kimia Eropa (ECHA) melaporkan pihak penegak hukum dari 13 negara anggota Area Ekonomi Eropa (EEA), telah memeriksa sekitar 4.500 produk kosmetik.
Bagi Anda yang gemar berdandan, penting untuk memperhatikan komposisi produk yang digunakan. Pastikan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Make up sering kali dapat mengubah tekstur wajah, membuat mata terlihat lebih besar, memberikan kesan bibir yang lebih berwarna, atau bahkan membentuk hidung menjadi lebih mancung. Namun, perlu diingat bahwa kecantikan itu bersifat relatif. Yang terpenting adalah menjaga kesehatan kulit Anda!
Sebuah laporan dari DW Indonesia yang dirilis pada Senin (4/11/2024) mengungkap bahwa dalam proyek percontohan penegakan hukum di Eropa, ditemukan bahwa sekitar 6% dari produk kosmetik yang diperiksa mengandung bahan berbahaya yang dilarang menurut regulasi Eropa. Badan Kimia Eropa (ECHA) menyampaikan hal ini dalam sebuah pernyataan. ECHA melaporkan bahwa badan penegakan hukum di 13 negara anggota Area Ekonomi Eropa (EEA), termasuk Jerman, telah memeriksa hampir 4.500 produk kosmetik dan menemukan zat terlarang pada 285 di antaranya.
- Hati-Hati Berbahya! ini Daftar Nama Produk Kosmetik Impor yang Ternayata Ilegal
- Waspada Peredaran Kosmetik Ilegal, Ini Daftar Mereknya
- Ternyata Ini Asal Negara 415.000 Kosmetik Ilegal yang Diamankan Kementerian Perdagangan dan BPOM
- Pelaku Jastip Makanan dan Kosmetik Wajib Punya Izin Edar BPOM, Jika Melanggar Bisa Dipenjara
Penyelidik saat ini tengah meneliti sejumlah bahan kimia yang dilarang atau dibatasi berdasarkan dua regulasi Uni Eropa, yaitu Peraturan POPs yang melarang polutan organik persisten dan Peraturan REACH mengenai pendaftaran, evaluasi, otorisasi, dan pembatasan bahan kimia. Bahan kimia yang melanggar biasanya terdeteksi melalui pemeriksaan daftar komposisi produk. ECHA menjelaskan bahwa proyek percontohan ini sebagian besar menggunakan metode yang sederhana untuk pengujian yang dilakukan antara November 2023 dan April 2024.
"Pengujian dilakukan dengan cara memeriksa daftar bahan kosmetik, yang merupakan langkah yang mudah dilakukan oleh konsumen," ungkap ECHA. "Konsumen perlu menyadari bahwa zat terlarang dapat ditemukan dalam berbagai produk kosmetik, dari berbagai merek, dan pada semua rentang harga," tambah ECHA dengan tegas.
Langkah pertama adalah menghapus produk berbahaya dari pasar
Badan penegak hukum telah mengambil langkah-langkah awal untuk menghapus produk-produk yang tidak sesuai dengan regulasi dari pasar, menurut ECHA. "Langkah pertama dalam banyak kasus adalah menerbitkan panduan tertulis kepada pemasok mengenai cara mematuhi hukum yang berlaku. Hingga laporan ini ditulis, investigasi masih berlangsung untuk sekitar setengah dari kasus yang sedang diteliti," jelas ECHA.
Di antara produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya adalah pensil eyeliner, lipliner, kondisioner, dan masker rambut. ECHA, yang berpusat di Helsinki, Finlandia, terutama mencari tanda-tanda keberadaan asam perfluorooctanoic (PFOA), asam perfluorokarboksilat rantai panjang (PFCA), serta zat-zat terkait lainnya, termasuk siloksan siklik D4 dan D5. Mereka sering menemukan perfluorononyl dimethicone, yang dapat terurai menjadi PFOA dan PFCA, dalam produk seperti pensil eyeliner dan lipliner, serta krayon pensil mata.
Selain itu, D4 dan D5 sering ditemukan dalam kondisioner dan masker rambut. "PFOA dan siloksan D4 serta D5 memiliki waktu penguraian yang lambat di lingkungan dan dapat menumpuk dalam tubuh manusia serta spesies lainnya. PFOA tidak hanya bersifat persisten di lingkungan, tetapi juga beracun bagi reproduksi dan diduga dapat menyebabkan kanker. D4 juga diduga merusak kesuburan," ungkap ECHA.