Aparat China Ungkap 11 Kejahatan Terkait Varian Delta Virus Corona
Modus kejahatan itu di antaranya menyembunyikan riwayat perjalanan, menolak tes PCR, tidak kooperatif dalam upaya pencegahan COVID-19, dan mengganggu ketertiban umum dengan sengaja.
Biro Keamanan Publik Provinsi Henan, China, mengungkap 11 kasus kejahatan terkait dengan munculnya kasus COVID-19 varian Delta dalam tiga pekan terakhir.
Biro keamanan di wilayah tengah China itu pada Rabu (11/8) mengklasifikasi 11 kasus tersebut menjadi beberapa jenis.
-
Apa yang ditemukan di China baru-baru ini? Spesies Baru Titanosaurus Ditemukan di China, Hidup di Zaman Kapur Ahli paleontologi di Tiongkok menemukan fragmen fosil dari genus dan spesies baru dinosaurus sauropoda titanosaurian yang hidup di Bumi selama periode Kapur.
-
Apa yang sedang dirancang oleh China di luar angkasa? China sedang Merancang Teleskop Luar Angkasa yang Tujuannya Bisa Kalahkan Hubble, Begini Spesifikasinya Demi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang menjadi fokus utama China dalam dunia siber? Meskipun peringkat China lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat secara keseluruhan, China lebih unggul dalam hal perdagangan dan keamanan. Mereka telah mencoba segalanya untuk meningkatkan status ekonominya, termasuk spionase industri.
-
Kenapa cecak diekspor ke China? China adalah importir besar cecak, tokek, dan spesies kadal yang diyakini berkhasiat meringankan berbagai penyakit.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
Modus kejahatan itu di antaranya menyembunyikan riwayat perjalanan, menolak tes PCR, tidak kooperatif dalam upaya pencegahan COVID-19, dan mengganggu ketertiban umum dengan sengaja.
Seorang pria di Kota Zhengzhou bermarga Li dikurung dalam sel tahanan selama 15 hari dan didenda sebesar 500 yuan (Rp1,1 juta) karena menolak memindai kartu kesehatan dan memukul beberapa relawan prokes COVID-19. Dua orang warga di Zhengzhou dan Jiyuan juga ditahan karena menolak perintah tes PCR. Demikian dilansir laman Antara, Kamis (12/8).
Dari dua orang tersebut, satu di antaranya ditahan tujuh hari karena menolak mengenakan masker dan memaki-maki petugas, sedangkan lainnya ditahan karena menyerobot antrean tes PCR dan melawan polisi.
Lima orang lainnya dari berbagai kota di Henan diamankan polisi atas dugaan menyebarkan informasi palsu, demikian media China melaporkan.
Sebelumnya juga polisi juga menangkap seorang pendamping pasien COVID-19 karena menyembunyikan riwayat perjalanan.
Hasil tesnya menyatakan positif COVID-19 pada 30 Juli. Padahal sejak tanggal 16 Juli tersangka berulang kali mendatangi kafe di dekat rumah sakit, seperti diberitakan ANTARA sebelumnya.
Baca juga:
WHO Akan Uji Coba Tiga Obat Baru untuk Covid-19
Bangladesh Mulai Vaksinasi Pengungsi Rohingya
Covid-19 di Asia Tenggara, Ini Posisi Indonesia Dibanding Negara Tetangga
Mengenal Bentuk Virus Corona SARS-CoV-2 Penyebab Covid-19, Berikut Ulasan Lengkapnya
Warga New York Protes Kartu Vaksin Covid-19 Jadi Syarat ke Restoran
Turki Kirim Bantuan 50 Ventilator dan 600.000 Boks Obat Covid-19 ke Indonesia
China Tes Puluhan Juta Warganya Saat Gelombang Kedua Covid Melanda 17 Provinsi
Survei di Israel: Vaksin Dosis Ketiga Pfizer Ada Efek Samping Seperti Dosis Kedua
Banyak Anak Terpapar Covid-19, Serikat Guru AS Ubah Kebijakan Jadi Dukung Vaksinasi