AS Sita Ekspor 3,97 Juta Sarung Tangan Malaysia karena Temuan Kerja Paksa
CBP pada 29 Maret lalu merilis temuan praktik kerja paksa berdasarkan berbagai indikator yang menunjukkan telah terjadi praktik kerja paksa di negara produsen sarung tangan terbesar di dunia itu.
Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) hari ini menyita pengiriman 3.97 juta sarung tangan nitril sekali pakai dari perusahaan Top Glove Malaysia senilai Rp 5,6 miliar karena ada indikasi proses produksi sarung tangan itu dilakukan oleh buruh kerja paksa.
CBP pada 29 Maret lalu merilis temuan praktik kerja paksa berdasarkan berbagai indikator yang menunjukkan telah terjadi praktik kerja paksa di negara produsen sarung tangan terbesar di dunia itu.
-
Apa yang diduga dijiplak oleh Malaysia? Lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki diduga dijiplak oleh Malaysia melalui sebuah tayangan kartun anak di Channel Youtube.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan Flu Singapura paling menular? Virus ini sangat menular, terutama pada tujuh hari pertama setelah gejala muncul, dan bisa tetap berada dalam tubuh pengidap selama beberapa hari atau minggu setelah gejala mereda.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Laman Channel News Asia melaporkan, Rabu (5/5), sebelumnya AS sudah melarang produk dari dua produsen sarung tangan pada Juli tahun lalu tapi kemudian larangan itu diperpanjang kepada semua produsen sarung tangan yang dibuat di Malaysia pada Maret.
Indikator terjadinya kerja paksa itu kata pernyataan CBP, di antaranya adanya jam kerja yang melebihi seharusnya, kondisi kerja yang tidak sehat, jeratan utang, penahanan dokumen identitas pekerja.
CBP kemudian menyampaikan kepada semua pelabuhan masuk AS untuk mulai menyita sarung tangan sekali pakai yang diproduksi perusahaan Malaysia.
"CBP masih terus memfasilitasi impor alat pelindung diri (APD) yang diperlukan di masa pandemi Covid-19 dari produsen yang diakui dan aman digunakan," kata Diann Rodriguez, Direktur Pelabuhan Cleveland.
Top Glove bulan lalu mengatakan produksi sarung tangan mereka terdampak oleh larangan AS dan pekan lalu mereka mengumumkan sudah mememuhi persyaratan perbaikan indikator kerja paksa seperti yang dilaporkan konsultan mereka.
Baca juga:
Kisah WNI Bertahan di Tengah Gelombang Tsunami Corona di India
Pekan Depan AS Akan Izinkan Penggunaan Vaksin Pfizer untuk Remaja Usia 12-15 Tahun
Ilmuwan Uni Emirat Arab Suntikkan Sampel Covid-19 ke Unta untuk Teliti Antibodi Virus
Krisis Covid-19 India Guncang Citra Kekuatan Narendra Modi
Masjid Besar Taipei Ditutup karena Ditemukan WNI Positif Covid-19
Pil untuk Mengobati Covid-19 Buatan Pfizer Mulai Dipasarkan Akhir 2021