Austria larang penduduknya merokok di rumah
Pemerintah Austria melarang penduduknya merokok di dalam rumah. Larangan ini bermula dari laporan seorang profesor yang mengadu terganggu dengan tetangganya yang merokok dengan jendela terbuka.
Pengadilan tinggi Austria melarang penduduknya merokok di rumah atau di balkon dengan jendela terbuka pada jam-jam tertentu. Alasannya agar tidak mengganggu tetangga lain.
Harian Daily Mail, Jumat (2/12) melaporkan, keputusan tersebut dikeluarkan setelah ada laporan seorang profesor universitas yang mengeluh tentang bau asap rokok dari apartemen yang dihuni tetangganya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
Profesor tersebut menceritakan bagaimana penghuni apartemen itu kerap menikmati cerutu di balkon selama musim panas sekitar pukul 02.00 malam. Di musim dingin, mereka itu merokok dengan jendela terbuka, mengganggu tetangga lain yang ingin beristirahat tanpa gangguan asap rokok.
Mulanya profesor tersebut melaporkan kasus ini ke pengadilan distrik. Namun pengadilan tersebut mengeluarkan putusan tetap memperbolehkan merokok selama jendela apartemen di tutup, kecuali pukul 6.00 sampai 22.00. Putusan tersebut dirasa kurang memuaskan sehingga dia membawa kasus ini ke Mahkamah Agung.
Pengadilan tertinggi di negara itu akhirnya memutuskan untuk melarang penduduknya merokok di rumah dengan jendela terbuka dari pukul 22.00 sampai 06.00. Di musim panas, pemerintah juga melarang penduduknya merokok pada jam makan dari pukul 08.00 sampai 10.00 dan pukul 15.00 sampai 20.00.
Keputusan dari Mahkamah Agung diduga akan menyebabkan konsekuensi yang luas bagi para perokok. Austria merupakan salah satu negara dengan tingkat perokok tertinggi di Eropa, terutama di kalangan anak muda.