Ayah Ini Tenangkan Putrinya Jangan Takut, Tak Lama Dia Tewas karena Serangan Israel
Hanya beberapa menit sebelum serangan, Ahmed Al-Mansi (35), merekam dua putrinya, berusia 6 dan 12 tahun dengan mainan pancing magnet yang baru dia belikan untuk hadiah Idulfitri mereka untuk mengalihkan perhatian mereka dari bombardir Israel yang mengerikan di Jalur Gaza.
Jangan takut, tetap bermain, hampir selesai. Kata-kata itu disampaikan seorang ayah Palestina berulang-ulang kepada dua putrinya saat mereka berebut untuk bersembunyi ketika pesawat tempur Israel meraung-raung di atas kepala mereka.
“Ayah,” jerit mereka, menutup kepala mereka dengan bantal sofa.
-
Kapan agresi Israel di Jalur Gaza dimulai? Sejak agresinya dimulai pada 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh 37.626 orang, sekitar 75 persen di antaranya adalah anak-anak, wanita dan orang tua.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel terhadap tahanan Palestina? Dengan posisi tangan terikat dan tanpa busana, para tahanan tersebut diperdaya sebagai perisai hidup untuk masuk ke rumah dan terowongan hancur di Jalur Gaza.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Kenapa warga Yahudi Israel meludahi pria Kristen Palestina? Saya pribadi telah menyaksikan hal ini berkali-kali di Yerusalem:Yahudi Zionis meludahi seorang ayah Kristen Palestina yang berjalan dengan damai bersama putranya di jalan. Yahudi lainnya menyemprotkan lada ke matanya," tulis unggahan.
-
Apa masalah utama yang memicu konflik Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir. Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas. Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
Hanya beberapa menit sebelum serangan, Ahmed Al-Mansi (35), merekam dua putrinya, berusia 6 dan 12 tahun dengan mainan pancing magnet yang baru dia belikan untuk hadiah Idulfitri mereka untuk mengalihkan perhatian mereka dari bombardir Israel yang mengerikan di Jalur Gaza.
Video itu diunggah pada Rabu lalu di saluran YouTube keluarga tersebut bernama “Sarah and Hala stars”, yang lebih dari empat bulan terakhir mendokumentasikan kehidupan anak-anak di Gaza, termasuk serangan udara terbaru.
Saluran YouTube mereka telah ditonton puluhan ribu kali dan membuat keluarga tersebut terkenal di Gaza.
Tapi video Ahmed yang merekam dirinya membelikan mainan untuk anak-anaknya, menjadi video terakhirnya.
Tiga hari kemudian, dia tewas dalam serangan Israel.
“Saya harap Idulfitri Anda bahagia,” kata Ahmed sembari tersenyum, dikutip dari The Independent, Rabu (19/5).
“Kami tidak bisa mengikuti tradisi Idulfitri seperti biasanya, karena sangat berbahaya berkendara di jalan.”
“Hala kesal. Saya ingin melakukan sesuatu yang membuatnya bahagaia. Saya akan membelikannya sesuatu yang membuat dia bahagia.”
Terlepas dari upaya untuk menenangkan putri-putrinya dan meyakinkan mereka aman, Ahmed tewas dalam serangan udara Israel di kampungnya di utara Jalur Gaza akhir pekan ini.
Video yang direkam oleh keluarganya yang selamat malam itu mengerikan. Ada sedikitnya 10 serangan hanya dalam 15 detik.
Di tengah kegelapan, anak-anak itu terdengar menjerit dan muntah-muntah.
Israel mengatakan malam itu mereka menargetkan terowongan jaringan bawah tanah Hamas. Ahmed salah satu korban dari 213 orang yang terbunuh di Gaza karena serangan Israel. Dari ratusan korban tersebut, 61 merupakan anak-anak dan 36 perempuan.
Di tengah upaya internasional yang menyerukan gencatan senjata, pertempuran terus berlanjut.
“Kami akan terus melakukan operasi sepanjang dibutuhkan dalam rangka mengembalikan ketenangan dan keamanan untuk penduduk Israel,” kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Pada Selasa, PBB mengatakan 52.000 orang mengungsi di Gaza dan lebih dari 2.500 orang telantar karena rumah dan apartemen mereka hancur karena serangan Israel.
Kakak Ahmed, Hamed (36), seorang fotografer terkenal di Gaza, mengatakan kepada The Independent, hari sebelum Ahmed terbunuh, dia menggelar pesta ulang tahun untuk Hala, putrinya yang berusia 6 tahun.
“Dia berusaha melakukan segalanya untuk membahagiakan mereka, untuk mengalihkan mereka dari mimpi buruk,” kata Hamed.
Pada hari nahas itu, Ahmed memindahkan keluarganya; kemudian, dengan saudara yang lainnya, Youssef, dia datang membantu Hamed mengungsikan anak-anaknya.
Video pengeboman yang direkam istri Hamed, Haneen, dan dibagikan dengan The Independent menunjukkan tembakan tanpa henti dan intens.
Para orang tua yang ketakutan terdengar mengucapkan syahadat, sementara anak-anak menjerit dan menangis.
Haneen (29) mengatakan dia mulai merekam untuk menandai momen yang dia pikir seluruh keluarganya akan terbunuh saat itu, sebagai sebuah testimoni apa yang terjadi pada mereka.
“Kami dihujani pecahan peluru meriam. Saya sangat takut. Saya menunggu kematian setiap saat,” ujarnya.
Hamed mengatakan dia akhirnya bisa mengungsikan istri dan anak-anaknya dan kembali ke rumah mencari saudara-saudaranya, yang menunggu di jalan.
“Saya jaraknya 10 meter dari mereka ketika rudal Israel menghantam mereka,” ujarnya dengan suara bergetar.
“Saudara-saudara saya tidak membawa roket atau batu. Mereka datang hanya untuk memastikan saya baik-baik saja. Saya menjerit dan menangis meminta bantuan ambulans, itulah mengapa suara saya hilang sekarang.”
“Mengapa mereka bisa melakukan ini?"
(mdk/pan)