Buaya Terbesar di Dunia Mati di Usia 110 tahun, Bobotnya Hampir 1 Ton
Cassius, buaya air asin yang besar, tinggal di suaka margasatwa di sebuah pulau dekat Queensland, Australia.
Buaya terbesar yang pernah ada dalam penangkaran telah meninggal dunia di suaka margasatwa yang terletak di Australia. Menurut laporan dari BBC yang dirilis pada Minggu (3/11/2024), buaya bernama Cassius ini memiliki panjang hampir 5,5 meter (18 kaki) dan berat hampir satu ton, serta diperkirakan berusia lebih dari 110 tahun, meskipun usia pastinya tidak dapat dipastikan.
Buaya air asin yang sangat besar ini tinggal di suaka margasatwa di sebuah pulau yang terletak di lepas pantai Queensland setelah ditangkap di Northern Territory Australia pada tahun 1980-an. Pada tahun 2011, Cassius mendapatkan pengakuan dari Guinness World Record sebagai buaya terbesar yang hidup dalam penangkaran. Dalam sebuah unggahan di media sosial, Marineland Melanesia Crocodile Habitat menyebut Cassius sebagai "teman terkasih kami" dan "anggota keluarga kami yang berharga".
- Ini Ikan Tertua di Dunia yang Hidup di Akuarium, Usianya Lebih dari 100 Tahun
- Stok Beras Bulog Capai 1,63 Juta Ton, Tertinggi dalam Empat Tahun Terakhir
- Benua yang Hilang Ditemukan di Bawah Laut Australia, Diduga Pernah Dihuni Setengah Juta Manusia 70.000 Tahun Lalu
- Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Di masa lalu, Cassius hidup di alam liar, di mana ia dikenal sering menangkap dan memakan ternak serta menyerang baling-baling perahu sebelum akhirnya ditangkap. George Craig, pendiri habitat tersebut, membeli Cassius pada 1987, seperti yang dilaporkan oleh Australian Broadcasting Corporation. Dalam unggahan tersebut, dinyatakan bahwa Cassius "membawa kegembiraan dan persahabatan bagi sahabatnya George selama lebih dari 37 tahun".
Pihak penangkaran juga menyampaikan bahwa George Craig baru saja pindah ke Cairns bulan lalu, dan kesehatan Cassius menurun setelahnya.
"Ia sudah sangat tua dan diyakini telah hidup lebih lama dibandingkan buaya liar," kata unggahan dari Marineland Melanesia Crocodile Habitat.
Mereka juga mengucapkan terima kasih kepada "setiap orang yang telah mengunjungi Cassius sepanjang hidupnya dan memberikan kebaikan", serta menambahkan bahwa tempat tersebut mungkin akan beroperasi "dalam kapasitas terbatas selama beberapa hari ke depan".