Cari ribut, militer AS umumkan patroli rutin di Laut China Selatan
Manuver AS menambah ketegangan dengan China. Menteri AS dijadwalkan berkeliling kapal perang ke kawasan konflik itu
Angkatan Laut Amerika Serikat berencana memperluas patroli mereka ke area 12 mil laut sekitar wilayah reklamasi Kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Kawasan itu dijaga ketat oleh armada Angkatan Laut China.
Kendati tahu bahwa manuver mereka bisa memicu ketegangan dengan Beijing, Kementerian Pertahanan AS berkukuh akan merealisasikan patroli kapal tempur itu secepatnya. Seakan menyindir China, Negeri Paman Sam mengingatkan bahwa negaranya berhak menggelar patroli maupun latihan rutin di perairan ini sesuai hukum internasional.
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Kenapa Presiden Jokowi membahas konflik Laut China Selatan dengan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Mengapa kapal Dinasti Ming tenggelam di Laut China Selatan? Para peneliti meyakini kapal tersebut dimuat di wilayah Jingdezhen dan berfungsi sebagai kapal ekspor, mengingat pada abad ke-14, Jingdezhen menjadi pusat produksi porselen terbesar di China.
-
Kapan kerusakan di Stasiun Luar Angkasa China terjadi? Stasiun luar angkasa milik China ini beroperasi pada 2022.
"Kami akan mengeliling separuh wilayah perairan (Spratly) atau kurang dari itu," kata pejabat Kemenhan AS yang tidak disebut namanya, seperti diberitakan Channel News Asia, Selasa (3/11).
Deputi Penasihat Keamanan AS, Ben Rhodes, kemarin mengatakan bila manuver-manuver militer AS bertujuan mengingatkan setiap pihak, bahwa Laut China Selatan adalah jalur pelayaran internasional. Siapapun memiliki kebebasan berlayar di kawasan rawan konflik itu.
"Ada kepentingan kami disana, itu akan membuktikan bila kami akan menegakkan prinsip dari kebebasan berlayar," ujar Rhodes.
Rabu pekan lalu, ketegangan sudah tercipta antara AS-China. Militer Negeri Paman Sam mengirim kapal penghancur USS Lassen mendekati kepulauan Spratly.
Hanya beberapa jam setelah manuver USS Lassen dilaporkan ke pemerintah pusat, Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Yesui memanggil Duta Besar AS Max Baucus di Ibu Kota Beijing. Menurut Yesui, tindakan kapal perang itu "sangat tidak bertanggung jawab."
Kapal perang AS ini dianggap Beijing sebagai," aksi sepihak yang berupaya memiliterisasi kawan Laut China Selatan," tulis Kementerian Pertahanan China dalam situs resminya.
Jika nekat, China bisa memicu perang. Apalagi mereka memiliki teknologi rudal supersonik YJ-18. Peluru kendali itu dapat meluncur dengan kecepatan 1.000 kilometer per jam, menjangkau sasaran 20 mil laut.
Media massa di Negeri Tirai Bambu memanas-manasi suasana, menuntut tentara China bertindak tegas pada kapal asing yang masuk wilayah mereka. Kapal AS itu disebut ingin mengambil alih wilayah atol dekat Kepualauan Spratly.
Wakil Laksamana Laut AS John Aquilino menyanggah spekulasi yang menyebut rencana mereka selanjutnya adalah pengambilalihan sebagian wilayah reklamasi China.
"Kami melakukan operasi seperti yang sudah kami biasa kerjakan di semua belahan dunia, dan itu akan terus berlanjut," sanggahnya kepada Reuters saat ditemui di acara yang sama.
Menambah runyam situasi, dalam waktu dekat Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, dijadwalkan menyambangi Kapal USS Lassen yang bersiaga di Samudera Pasifik. Tidak dijelaskan apakah Carter akan ikut pelayaran bersama kapal perusak itu berkeliling Laut China Selatan.
Selama dua tahun terakhir, kapal perang China kerap mengusir kapal nelayan dari Vietnam, Filipina, ataupun Brunei Darussalam yang mendekati Kepulauan Spratly. Laporan intelijen AS menyebutkan Bejing tengah membangun pangkalan militer di pulau buatan itu. Alhasil, negara sekutu seperti Taiwan dan Filipina meminta AS terlibat lebih aktif di Laut China Selatan untuk mengimbangi manuver China.
Selain salah satu jalur perdagangan utama dunia, Laut China Selatan sangat kaya sumber daya hayati laut serta migas. Potensi ekonomi per tahunnya minimal USD 5 triliun (setara Rp 682 triliun). Pemerintah Tiongkok punya doktrin bahwa 90 persen perairan itu milik mereka sejak era kekaisaran.
Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Taiwan menolak doktrin China. Negara-negara ini turut mengajukan klaim wilayah di perairan tersebut ke Dewan Landas Kontinen PBB.
(mdk/ard)