Cerita Mereka yang Bertahan Hidup Hanya dengan Remahan Roti Basi
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan tahun lalu, perekonomian Afghanistan semakin merosot. Masyarakat mengeluhkan krisis ekonomi yang semakin parah.
Di sebuah kios di depan masjid berkubah biru di Kabul, Afghanistan, karung-karung jingga dipenuhi remahan roti naan sisa. Roti-roti sisa ini biasanya dijadikan pakan ternak, tapi sekarang, menurut penjualnya, roti ini dikonsumsi lebih banyak warga Afghanistan.
"Sebelumnya, lima orang membeli roti ini dalam sehari, sekarang lebih dari 20 orang (yang beli)," kata Shafi Mohammed, yang telah berjualan roti selama 30 tahun terakhir di pasar Pul-e-Kheshti, Kabul, dikutip dari BBC, Kamis (16/6).
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Siapa yang memberi peringatan tentang ancaman serius yang akan dihadapi umat manusia? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Bagaimana Heatwave bisa terjadi? Gerakan semu Matahari pada akhir April dan awal Mei berada di atas lintang 10 derajat Lintang Utara yang bertepatan dengan wilayah-wilayah Asia Tenggara daratan. Hal ini menyebabkan penyinaran Matahari sangat terik dan memberikan latar belakang kondisi yang panas.
-
Apa itu Heatwave? Gelombang panas atau heatwave di Asia Tenggara dan Asia Selatan menjadi sorotan karena suhu yang mencapai tingkat ekstrem. Beberapa negara mengalami suhu di atas 40 derajat Celsius, bahkan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
-
Siapa yang berisiko terkena heatstroke? Heatstroke dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan tahun lalu, perekonomian Afghanistan semakin merosot. Masyarakat mengeluhkan krisis ekonomi yang semakin parah. Pendapatan rata-rata berkurang sepertiga, sementara harga bahan makanan mengalami kenaikan pesat.
"Kehidupan orang Afghanistan saat ini seperti seekor burung yang terkurung dalam sangkar tanpa makanan ataupun air," ujarnya.
"Saya berdoa semoga Allah menghilangkan penderitaan dan kemiskinan ini dari negara kami."
Bantuan kemanusiaan telah dikirimkan ke Afghanistan karena takut terjadi kelaparan selama musim dingin, tapi ada kekhawatiran bantuan tersebut tidak cukup.
Hashmatullah, salah satu warga miskin Afghanistan yang menderita dibelit krisis berkepanjangan ini. Dia bekerja sebagai buruh pasar, tapi pendapatannya menurun sejak tahun lalu.
Dia membeli sekantong roti basi.
"Saya bekerja sejak pagi dan hanya ini yang mampu saya beli," ujarnya kepada BBC.
Dimasak agar lunak
Ada industri kecil di belakang roti basi ini. Kolektor remahan roti mengumpulkannya dari restoran, rumah sakit, dan rumah warga dan membawanya ke perantara yang menjualnya ke pemilik kios atau lapak.
"Orang-orang kelaparan," kata salah satu pengumpul remahan roti, sembari menunjuk sekarung roti sisa yang dikumpulkan selama sepekan.
Di masa lalu, kata dia, mereka mengumpulkan satu karung per hari.
"Kalau kami menemukan roti yang bersih, kami biasanya memakannya sendiri," ujarnya.
Di rumahnya di lingkungan miskin di Kabul, Hashmatullah memasak roti tersebut agar lunak dan menambahkannya dengan tomat dan bawang.
"Saya merasa malu di depan keluarga saya, bahwa saya sangat miskin saya tidak mampu memberikan mereka makanan yang layak," ujarnya.
"Saya tidak bisa apa-apa. Bahkan kalau saya mencoba meminjam uang, tidak akan ada yang meminjamkannya pada saya. Putra-putraku sangat kurus karena mereka tidak makan dengan layak."
(mdk/pan)