China Perlu 2,2 Miliar Dosis Vaksin untuk Capai “Herd Immunity”
Ahli epidemiologi ternama China, Shao Yiming menyampaikan, 80 sampai 85 persen populasi perlu divaksinasi penuh untuk mencapai kekebalan kawanan atau lebih dari 2,2 miliar dosis vaksin.
Setelah mencapai tonggak sejarah menyuntikkan 1 miliar dosis vaksin Covid-19 kepada warganya, China memperbarui perkiraannya untuk mencapai kekebalan kawanan atau herd immunity. Ahli epidemiologi ternama China, Shao Yiming menyampaikan, 80 sampai 85 persen populasi perlu divaksinasi penuh untuk mencapai kekebalan kawanan atau lebih dari 2,2 miliar dosis vaksin.
Perkiraan itu melompat jauh dari 70 persen populasi – tingkat vaksinasi yang sebelumnya diperlukan untuk mencapai kekebalan kawanan menurut Komisi Kesehatan Nasional China (NHC).
-
Apa yang ditemukan di China baru-baru ini? Spesies Baru Titanosaurus Ditemukan di China, Hidup di Zaman Kapur Ahli paleontologi di Tiongkok menemukan fragmen fosil dari genus dan spesies baru dinosaurus sauropoda titanosaurian yang hidup di Bumi selama periode Kapur.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Virus apa yang ditemukan pada bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat di peternakan bulu di China? Peneliti menemukan lebih dari 100 virus ditemukan di bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat.
-
Bagaimana China berhasil menciptakan rudal hipersonik berkemampuan nuklir? Konkret dari makalah itu terlaksana dengan penciptaan rudal hipersonik berkemampuan nuklir pada 2021,"
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang baru saja ditemukan oleh ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
Shao Yiming adalah ahli epidemiologi di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China dan menjadi bagian tim tanggap vaksin Covid-19.
Dia menyampaikan kepada televisi pemerintah CCTV, perkiraan yang lebih tinggi ini berdasarkan kemampuan penularan virus dan tingkat perlindungan vaksin.
Kekebalan kawanan tercapai ketika cukup banyak orang telah divaksinasi sehingga penularan lokal terbatas. Perkiraan tersebut sebagian didasarkan pada jumlah reproduksi virus – perhitungan berapa banyak orang, rata-rata, satu orang yang terinfeksi dapat menularkannya.
Shao mengatakan angka reproduksi virus corona telah ditetapkan pada 3, yang berarti 66 persen dari populasi perlu divaksinasi, menurut formula tersebut. Namun dia mengatakan itu tidak akan cukup mengingat vaksin yang digunakan di China tidak 100 persen efektif.
“Karena vaksin kita tidak 100 persen protektif, kami perlu meningkatkan 66 persen populasi itu menjadi 80 hingga 85 persen,” jelas Shao kepada CCTV, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (22/6).
“Mengingat populasi negara kita 1,4 miliar, lebih dari 1 miliar orang perlu diinokulasi untuk membangun kekebalan kawanan.”
Sebagian besar vaksin yang diberikan di China memerlukan dua dosis, sehingga totalnya mencapai 2,2 miliar dosis. Namun, vaksin sekali pakai yang dikembangkan CanSino Biologics juga digunakan, juga vaksin tiga dosis oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical.
Shao mengatakan China memiliki kapasitas produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan lebih banyak dosis.
“Kita akan mampu memproduksi 5 miliar dosis vaksin pada akhir tahun. Jadi jika kita hitung dua dosis per orang, 5 miliar adalah jumlah dosis vaksin yang cukup,” kata Shao.
“Kita memiliki kapasitas dan sumber daya untuk membangun pelindung kekebalan kawanan di tingkat nasional.”
Tetapi tingkat vaksinasi bukanlah satu-satunya faktor dalam mencapai kekebalan kelompok. Para ilmuwan khawatir apakah vaksin akan sama efektifnya dengan varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India. Virus ini disebut lebi menular daripada varian lain.
Menurut Yang Zhanqiu, ahli virus dari Universitas Wuhan, varian Delta hanya memiliki satu atau dua mutasi yang “tidak akan memengaruhi perlindungan yang diberikan oleh vaksin saat ini”.
Pada Minggu, Yang Zhanqiu mengatakan kepada Global Times, varian Delta menyebar dengan cepat, seperti yang terlihat pada gelombang kedua pandemi di India, tetapi masa inkubasinya lebih pendek, yang dapat membuatnya lebih mudah untuk dikendalikan.
Vaksinasi cepat dan luas adalah cara terbaik untuk menangani varian tersebut, katanya. Yang juga mengatakan 1 miliar orang di China perlu divaksinasi sepenuhnya – atau 2 miliar dosis – untuk mencapai kekebalan kawanan.