Cuma nonton film religi, pria muslim Uighur dipenjara China 7 tahun
Eli Yasin, warga Xinjiang dituding ingin mengajak keluarganya berjihad ke luar negeri oleh aparat
Pemerintah China menjatuhkan vonis penjara tujuh tahun kepada Eli Yasin, warga Desa Chaghraq, Kota Aksu, Provinsi Xinjiang. Yasin, pria 40 tahun dari etnis Uighur, dituding oleh aparat terinspirasi melakukan jihad setelah menonton sebuah film tentang migrasi muslim.
Dari pengakuan tetangga maupun keluarga Yasin, film itu sebetulnya perjalanan spiritual muslim mengunjungi lokasi-lokasi wisata religi Timur Tengah. Yasin sudah ditahan tanpa pengadilan sejak Mei 2015.
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa alasan China menolak tuduhan "anti-Semitisme" yang dialamatkan oleh Amerika Serikat? Chang juga membantah tuduhan bahwa pemerintah China secara diam-diam menyetujui dan menoleransi pernyataan anti-Semit, dengan menunjukkan bahwa pernyataan tersebut tidak memiliki konotasi keagamaan atau diskriminatif."Komentar orang-orang tentang perang Israel di Gaza tidak terkait dengan agama," katanya. "Ketika beberapa netizen mengkritik Israel, itu karena perilakunya yang tidak adil dalam perang, bukan karena agama atau ras mereka. Kritik ini tidak boleh dikaitkan dengan anti-Semitisme," tegasnya.
-
Apa yang ditemukan di China baru-baru ini? Spesies Baru Titanosaurus Ditemukan di China, Hidup di Zaman Kapur Ahli paleontologi di Tiongkok menemukan fragmen fosil dari genus dan spesies baru dinosaurus sauropoda titanosaurian yang hidup di Bumi selama periode Kapur.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur di China yang membuat mereka terpisah dari keluarga? Abdul mengaku mendapat telepon dari kerabat di Shanghai pada September 2017. Menurut Abdul, kerabatnya itu mengabarkan bahwa adiknya diambil dari kamp konsentrasi warga Uighur di China. "Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka," ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
Sumber yang mengetahui isu ini menyatakan otoritas keamanan Xinjiang menolak mengkaji isi film religi yang ditonton oleh Yasin, seperti dilaporkanRadio Free Asia, Kamis (12/5).
"Itu adalah film sensitif," kata sumber tersebut menirukan ucapan pejabat keamanan China untuk Xinjiang. Selain Yasin, dua adik perempuan dan adik ipar lelakinya juga ditahan, namun mereka belum dijatuhi hukuman.
Kepala Keamanan Desa Chaghraq, Hesen Eysa, membantah tudingan terhadap Yasin. Dia yakin tetangganya itu tidak mungkin tertarik pada ajaran Islam radikal.
"Dia itu petani miskin, keluarganya juga, mereka bertahan hidup saja susah untuk memberi makan dan menyekolahkan anak-anaknya," kata Eysa.
"Vonis ini sangat-sangat tidak adil," imbuh Eysa.
Sejak 2012, Pemerintah China memperkuat represi di kawasan Xinjiang, perbatasan Asia Tengah, yang menjadi daerah mukimnya mayoritas warga muslim Uighur. Kelompok etnis dekat dengan penduduk Turki itu kerap dituding mudah tertarik paham radikal, dan berencana melakukan teror di seantero Tiongkok.
Sebaliknya, warga Uighur menuduh kebijakan represif Beijing yang meradikalisasi beberapa orang. Kelompok pegiat HAM dunia berkali-kali meminta China tidak melakukan kekerasan sepihak tanpa bukti pada minoritas Uighur. Akibat sentimen isu SARA yang dipelihara di Xinjiang, lebih dari 100 polisi dan warga sipil tewas selama tiga tahun terakhir.
(mdk/ard)