Dianggap dukung Boko Haram, 54 prajurit Nigeria dihukum mati
Sebagian prajurit menolak vonis Mahmil. Mereka mengaku desersi karena tak mendapat logistik melawan militan.
Pengadilan militer di Nigeria menjatuhkan hukuman mati kepada 54 tentara. Vonis itu diberikan lantaran para tentara dianggap untuk menolak melawan ekstremis Islam, Boko Haram, Agustus 2014 lalu.
"Mereka dituduh berkonspirasi melakukan pemberontakan terhadap otoritas dari tujuh divisi," ujar pengacara para tentara tersebut, Femi Falana seperti yang dilansir dari surat kabar New York Post, Kamis (18/12).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Siapa yang menyatakan bahwa narkoba lebih berbahaya dari terorisme? Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Siapa kucing peliharaan Nabi Muhammad SAW? Secara singkat, Muezza adalah salah satu kucing yang dianggap istimewa dalam agama Islam. Mengapa istimewa? Karena Muezza adalah hewan peliharaan Nabi Muhammad SAW yang sangat disayangi oleh Rasulullah.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Apa itu Bolu Kojo? Bolu Kojo adalah kue unik khas Sumatra Selatan yang bentuknya mirip bunga Kamboja, dan merupakan perpaduan budaya dari masa kolonial Belanda dan juga masyarakat Palembang.
Falana menjelaskan, 54 tentara yang sedianya dieksekusi regu tembak itu menolak merebut kembali tiga kota di Nigeria yang dikuasai kelompok Boko Haram.
Sebelumnya sudah ada 12 tentara dihukum mati karena pemberontakan pada September 2014. Dikonfirmasi terpisah, sebagian prajurit menampik tudingan bahwa mereka ogah melawan para militan lantaran satu ideologi.
Justru anggota pasukan yang desersi mengeluh pada provos kalau persenjataan melawan Boko Haram tidak memadai. Mereka ditinggalkan di medan perang tanpa amunisi dan makanan yang cukup. Itu sebabnya mereka pilih melarikan diri saja.
(mdk/ard)