Digemari di Mesir, Indonesia ekspor 28 ton buah pala senilai Rp 2,4 miliar
Perwakilan Al Tawfick & Al Karam, Amir Karam mengaku pihaknya senang berbisnis dengan perusahaan Indonesia. Sebab, kualitas komoditas rempah di Indonesia digemari masyarakat Mesir. Tidak hanya itu, pihaknya bahkan sampai melakukan reekspor komoditas RI ke sejumlah negara tetangga seperti Sudan, Maroko dan Tunisia.
Hasil rempah-rempah dari Indonesia khususnya buah pala dan cengkeh semakin diminati Pasar Mesir. Guna memenuhi permintaan pasar, sebuah perusahaan Indonesia, PT Eshan Agroindo Mulia, membukukan kontrak pengiriman 28 ton buah pala ke Mesir. Nominal kontrak pembelian mencapai USD 163.100 (sekitar Rp 2,4 miliar).
Penandatangan kontrak pembelian antara PT Eshan Agroindo Mulia dengan perusahaan Mesir, Al Tawfick & Al Karam Import & Export di KBRI Kairo, Minggu (9/9) sore. Selain ekspor buah pala, kontrak ini juga membukukan pembelian 15 ton cengkeh asal Indonesia senilai USD 99.000 (sekitar Rp 1,46 miliar).
-
Apa saja produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste? Produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste diantaranya gandum, kedelai, kacang hijau, tomat, jeruk, gula, susu, pakan, dan produk unggas.
-
Produk apa saja yang diekspor dari Sulawesi Selatan? Sebanyak 49,96 ribu ton dengan nilai US$ 98,33 juta ini melibatkan 82 eksportir, 36 komoditas/produk dan 34 negara tujuan ekspor.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang dibawa oleh mertua Indah Permatasari? Itu tadi deretan potret bahagia Indah Permatasari dibawakan oleh-oleh sama mertuanya.
-
Mengapa perusahaan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk mengekspor produknya? Selain untuk kebutuhan dalam negeri, hasil produk minyak olahan sawit diekspor ke Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan.
-
Mengapa Pabrik Es Krim Mataram dibeli oleh Perusahaan Es Krim Petodjo? Pada 22 Maret 1932, Bataviaasch Courant memberitakan bahwa Perusahaan Es Krim Petodjo telah membeli Pabrik Es Krim Mataram dengan biaya 29.600 gulden.
Turut menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut yakni Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi dan Atase Perdagangan KBRI Kairo, Burman Rahman.
Penandatanganan kontrak pembelian ini merupakan lanjutan dari kesepakatan serupa yang diteken pada Maret 2018 lalu. Kala itu, kontrak pembelian komoditas 17 ton buah pala mencapai USD 105.400.
Perwakilan Al Tawfick & Al Karam, Amir Karam mengaku pihaknya senang berbisnis dengan perusahaan Indonesia. Sebab, kualitas komoditas rempah di Indonesia digemari masyarakat Mesir. Tidak hanya itu, pihaknya bahkan sampai melakukan reekspor komoditas RI ke sejumlah negara tetangga seperti Sudan, Maroko dan Tunisia.
Amir menambahkan perusahaannya berkeinginan untuk menambah jenis komoditas impor dari Indonesia yakni kayu manis. Karena itu, dirinya dalam waktu dekat berencana mengunjungi Indonesia untuk mencari penyuplai kayu manis. "Kalau ada harga yang cocok, kami mau langsung beli," ujarnya dalam rilis dari KBRI Kairo, yang diterima merdeka.com, Senin (10/9) .
Usai penandatanganan, Dubes Helmy mengungkapkan permintaan komoditas rempah Indonesia di pasar Mesir cukup tinggi dan terus meningkat. Apalagi, Mesir dapat berperan sebagai hub bagi produk Indonesia untuk memasuki pasar Afrika.
"Penandatanganan kontrak pembelian komoditas Indonesia ini semakin meyakinkan bahwa produk kita sangat kompetitif dan mampu menembus pasar Afrika," tegas Dubes Helmy.
Data yang dilansir Badan Statistik Mesir (CAPMAS) menunjukkan total perdagangan Mesir dengan Indonesia pada periode Mei 2018 tercatat sebesar USD 498.118.766. Angka ini naik 3,23 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 yang tercatat sebesar USD 482.545.412.
Sementara itu, ekspor Indonesia ke Mesir pada periode Mei 2018 mencapai USD 463.072.406 atau naik sebesar 5,46 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2017 sebesar USD 439,079,927. Sedangkan impor Indonesia dari Mesir selama periode Mei 2018 mengalami penurunan sebanyak 19,37 persen dari USD 43,465,485 (2017) menjadi USD 35,046,360 (2018).
Baca juga:
Perkuat Rupiah, Indef sarankan pemerintah hapus pungutan ekspor kelapa sawit
Kopi dan teh asal Jawa Barat siap masuk ke pasar Inggris
Jangan hanya imbau, pengusaha harus dipaksa simpan devisa ekspor di Tanah Air
Ajakan Presiden Jokowi agar pengusaha bawa pulang devisa tak efektif, ini sebabnya
Ini syarat untuk industri hulu migas gunakan barang dan jasa dalam negeri
Kunjungi Vietnam, Presiden Jokowi pantau dampak aturan impor otomotif Indonesia