Dipenjara 31 tahun tanpa terbukti berbuat salah, pria ini diberi ganti rugi Rp 13,7 M
McKinney sendiri merasa lega akhirnya bisa mendapatkan keadilan. Dia juga senang bisa memperoleh penghasilan setelah selama puluhan tahun di penjara tidak pernah mendapatkannya.
Lawrence McKinney mendekam di penjara selama 31 tahun untuk kesalahan yang tak pernah diperbuatnya. Pria asal Tennessee itu dijatuhi hukuman 115 tahun penjara atas tuduhan dan perampokan pada 1978.
McKinney baru dibebaskan dari segala tuduhan pada 2008 lalu setelah segala yang dituduhkan kepadanya tidak pernah terbukti. Dia dikeluarkan dari penjara pada 2009. Saat dibebaskan, McKinney hanya diberi USD 75 atau Rp 1 juta sebagai kompenasi dari kesalahan penjara. Uang itu untuk memulai kembali menjalani hidupnya.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
Namun kini, pria 62 tahun itu bertekad untuk mencari keadilan serta membersihkan namanya. Dia menuntut kompensasi senilai USD 1 juta atau Rp 13,7 miliar sesuai dengan jumlah maksimum yang diizinkan pemerintah atas kasus salah tangkap.
Perjalanan McKinney untuk memperoleh keadilan tidaklah mudah. Pada 2016 lalu, Dewan Pembebasan Bersyarat dengan suara bulat memutuskan untuk tidak menerima grasinya.
"Setelah mempertimbangkan semua bukti, dewan tidak menemukan bukti yang jelas dan meyakinkan tentang ketidakbersalahan yang bersangkutan dan menolak untuk mengabulkan permohonannya dalam masalah ini," kata juru bicara dewan Melissa McDonald saat itu, seperti dikutip CNN, Sabtu (24/3).
Beruntung pada Desember tahun lalu, McKinney menerima surat pembebasan resmi dari kantor Gubernur Bill Haslam. Haslam memberi McKinney pembebasan penuh yang memungkinkan dia untuk mengajukan tuntutan kompensasi maksimum.
"Desember lalu, tepatnya lima hari sebelum Hari Natal, Haslam menentang rekomendasi Dewan Pembebasan Bersyarat dan secara sepihak memutuskan untuk membebaskan McKinney," papar pengacara McKinney, Jack Lowery.
Dewan Tennessee kemarin melakukan pemungutan suara atas kasus McKinney. Hasilnya, tujuh anggota dewan menyetujui untuk memberi kompensasi senilai USD 1 juta untuk McKinney. Mereka bahkan berharap bisa memberi lebih banyak kepada pria tersebut.
"Uang sebesar itu akan diberi dalam jumlah awal sebesar USD 353.000 yang akan digunakan untuk membayar jasa kuasa hukum dan membeli mobil, sisanya sebesar USD 647.000 akan diberikan secara bertahap setiap bulannya senilai USD 3.300," jelas Lowery.
Lowery juga menambahkan bahwa pembayaran tersebut akan menjamin hidup kliennya selama 10 tahun. Bahkan meski McKinney meninggal, uang bulanan tersebut akan tetap diberikan melalui sang istri.
McKinney sendiri merasa lega akhirnya bisa mendapatkan keadilan. Dia juga senang bisa memperoleh penghasilan setelah selama puluhan tahun di penjara tidak pernah mendapatkannya.
"Di usia saya saat ini, uang itu tentu akan membantu saya sehingga saya tidak perlu bekerja begitu keras. Di penjara saya harus bekerja keras tanpa membuahkan hasil," akunya.
"Saya bersyukur kepada Tuhan, pendeta saya, dan juga istri saya. Dia adalah tangan kanan saya yang selalu ada untuk saya melewati masa ini," tutupnya.
(mdk/noe)