Dubes Belanda Berbagi Pengalaman Soal Pengelolaan Air dan Penanggulangan Banjir
Menurut Lambert Grijns, Belanda bisa terhindar dari bencana hidrometeorologi basah lantaran berhasil menjalankan program pengelolaan air dan penanganan banjir.
Duta Besar Belanda Lambert Grijns berbagi pengalaman tentang bagaimana Negeri Kincir Angin mengelola air dan menangani banjir. Hal itu disampaikan Grijns dalam acara Ambassador Talk 2021 yang digelar di Jakarta Rabu lalu.
Menurut Lambert Grijns, Belanda bisa terhindar dari bencana hidrometeorologi basah lantaran berhasil menjalankan program pengelolaan air dan penanganan banjir.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
-
Dimana pasukan Belanda mendarat di Jawa Timur? Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi lokasi pendaratan pasukan agresi militer Belanda ke-II.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Mengapa Nyi Mas Gamparan melawan Belanda di Banten? Ia tak ingin warga Banten diremehkan oleh bangsa asing, terlebih kesewenang-wenangan Belanda yang menyiksa masyarakat Banten.
-
Bagaimana Belanda menguasai wilayah Batak? Sistem baru ini mengubah cara Belanda dalam menguasai daerah dengan menerapkan kolonialisme dan imperialisme dengan melakukan politik ekspansi. Pax Netherlandica ini dilakukan dalam penguasaan di tanah Batak. Selain menguasai wilayah, Belanda pun juga membawa pengaruh budaya baru, yaitu penyebaran agama kristen yang tergabung dalam gerakan Rijnsche Zending dan tokoh penyebarannya yaitu Nommensen.
Lambert menyampaikan sejumlah pandangan yang mampu memberikan perubahan pada pengelolaan air dan penanggulangan banjir di negaranya. Pandangannya tersebut antara lain mengenai paradigma pencegahan, pendekatan inovatif berbasis teknologi yang paling unggul, pendekatan intergratif yang holistik dan kolaborasi antar berbagai kepentingan.
Di samping itu, ia menambahkan bahwa perlu juga untuk mengetahui permasalahan utama sumber terjadinya banjir yang kemudian perlu dimodelkan dan mengkomunikasikan potensi bahaya kepada pihak terkait.
Mengenai paradigma pencegahan, Lambert menekankan hal tersebut tidak terlepas dari bencana besar yang pernah melanda negeri Belanda pada tahun 1953. Lambert menyebut bencana kala itu sebagai bencana yang mematikan.
"Bencana ini sebagai wake-up call bagi kami sehingga potensi bahaya ke depan dapat dicegah," ujar pria yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang perencanaan urban dan pengelolaan air ini, seperti dikutip dari keterangan pers.
Upaya pencegahan kemudian diwujudkan dengan proyek raksasa sebagai langkah perlindungan banjir terbesar di dunia. Proyek tersebut didukung dengan pemanfaatan teknologi inovatif, yaitu Delta Works, yang dibangun sejak 1954. Delta works ini merupakan serangkaian proyek mega konstruksi yang dibangun untuk melindungi kawasan di sisi barat daya negeri itu dari bahaya banjir atau pun air pasang laut.
Dia juga menyampaikan pentingnya kerja sama semua pihak dalam pengelolaan air maupun penanggulangan banjir, seperti dari pemerintah pusat, daerah dan swasta hingga masyarakat. Ia mencontohkan tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dan masyarakat Jakarta dalam bahaya banjir.
Dalam kesempatan yang sama Kepala BNPB Suharyanto yang diwakili oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menyampaikan bahwa Belanda berhasil meminimalkan dampak tragedi banjir bandang yang menimpa Eropa Barat pada Juli 2021 lalu tanpa korban jiwa.
"Sebuah bencana alam yang belum pernah terjadi dalam kurun 100 tahun terakhir," ujar Raditya.
Keberhasilan Belanda dalam memitigasi bencana banjir dan membangun mekanisme kesiapsiagaan masyarakat menjadi pembelajaran besar bagi Indonesia. Raditya mengatakan bahwa momen diskusi ini menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk mempelajari tentang manajemen keairan dari Belanda.
Sementara itu Sudirman selaku Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyampaikan urgensi penguatan kolaborasi seluruh elemen dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang kuantitasnya mengalami peningkatan di tahun 2021.
Ia menekankan koordinasi pentaheliks (pemerintah, masyarakat, akademisi, media massa dan dunia usaha) untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa datang sewaktu-waktu.
"Sejak dahulu, gotong royong telah menjadi identitas bangsa Indonesia. Termasuk juga dalam upaya penganggulangan bencana, salah satunya dalam gerakan solidaritas dan kedermawanan penanganan Covid-19, dan bencana lainnya.
Kemenko PMK terus mendorong antisipasi potensi bencana hidrometeorologis dan budaya adaptasi tanggap bencana masyarakat Indonesia," kata dia.
"Indonesia dan Belanda tentunya mempunyai kesamaan tantangan seperti kondisi pesisir pantai, penurunan tanah, banjir aliran sungai, sumber daya air, kepadatan jumlah penduduk," ujar Sudirman.
Pada akhir diskusi, Duta Besar Belanda menyampaikan dia optimis Indonesia mampu mengatasi permasalahan air dan bencana banjir. Menurutnya pengalaman-pengalaman bencana yang beragam di Kalimantan, Sumatera, NTT, dan Pesisir Jawa menjadi kekuatan menghadapi bencana air dan banjir ke depan.
"Belanda juga membuka diri dengan berbagai negara sahabat untuk berbagi pengalaman, sebagaimana saat ini Belanda membantu membangun proteksi tepi pantai berwawasan lokal di pesisir Jawa Tengah," tutupnya.
Baca juga:
Rumah Sakit di Belanda Hentikan Layanan Kemoterapi karena Pasien Covid-19 Membeludak
PM Belanda Sebut Para Perusuh “Idiot” Setelah Demo Tolak Pembatasan Covid Rusuh
Rusuh Demo Tolak Lockdown di Rotterdam, Dua Warga Terluka Tembak
Teka-Teki Keberadaan Omah Demit Klaten, di Ujung Tebing dan Tak Bisa Dikunjungi
Menko Airlangga Sebut Perusahaan Belanda akan Kembangkan Bisnis di KEK Sei Mangkei
Puluhan Rumah Mewah Terbengkalai 15 Tahun, Bule Asal Belanda Pilih Tinggal Menyendiri