Empat reaksi pemimpin dunia setelah Panama Papers bocor
Data Panama Papers yang bocor ke publik mencapai 11,5 juta dokumen.
Dunia diramaikan dengan adanya bocoran data-data pencurian uang dan pengemplangan pajak yang dilakukan oleh beberapa pengusaha besar bahkan kepala negara. Data-data yang kini dikenal dengan nama Panama Papers bocor sejak Minggu malam.
Data yang bocor ke publik mencapai 11,5 juta dokumen, atau setara dengan 2,6 terrabita. Wujud data berupa surat elektronik, bukti transaksi, rekaman percakapan, foto, pdf dan berbagai jenis dokumen sejak 1977 hingga 2015.
Perusahaan yang dibobol datanya adalah perusahaan firma hukum di Panama, Mossack Fonseca, yang selama ini sering membantu banyak tokoh maupun perusahaan untuk memindahkan harta ke tempat bebas pajak (offshore).
Sejumlah nama pemimpin dunia ikut terseret dalam kasus ini, sebut saja Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson, dan bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Bocornya Panama Papers ini berbuntut panjang hingga demo meminta pemimpin negara untuk turun jabatan.
Merdeka.com berhasil merangkumkan akibat bocornya Panama Papers pada kepala negara di dunia ini. Berikut beritanya:
-
Kapan Amerika Serikat mempublikasikan laporan mengenai kebebasan beragama internasional yang ditujukan kepada China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.
-
Kapan dokumen rahasia Pentagon Papers diungkap kepada publik? Sejarah sering kali menyimpan rahasia yang menggemparkan, salah satunya seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada 13 Juni 1971.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pengumpulan dokumen rahasia Pentagon Papers? Pentagon Papers sendiri adalah hasil dari analisis rahasia yang dikumpulkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat selama periode 1945 hingga 1967.
-
Apa yang diungkapkan dalam dokumen rahasia Pentagon Papers? Dokumen tersebut mengungkap kebenaran yang tersembunyi tentang keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
PM Islandia percepat pemilu sela
Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson terpaksa menggelar pemilu sela dalam waktu dekat karena tekanan parlemen. Dia menjadi salah satu korban bocornya data Panama Papers.
Gunnlaugsson dan istrinya Anna, mempunyai 50 saham di perusahaan Wintris Inc pada 2007, persis sebelum krisis global. Perusahaan ini menyimpan uang, tanpa kena pajak oleh otoritas Islandia, di Kepulauan British Virginia.
Sebagian saham itu mereka jual pada 2009 silam dengan dugaan mengemplang pajak. Ketika ditanya oleh wartawan mengenai aset-asetnya, PM Gunnlaugsson mengelak. Dia membantah pernah melakukan transfer saham ataupun aset lainnya memanfaatkan perusahaan di negara bebas pajak (offshore).
"Perusahaan yang saya miliki tidak punya hubungan dengan lembaga offshore manapun. Saya juga tidak memiliki aset tersembunyi," kata Gunnlaugsson, yang kemudian menolak diwawancarai lebih lanjut.
Isu ini menjadi pergunjingan besar di Islandia, sebab negara itu pada 2008 mengalami krisis ekonomi parah.
Wintris, perusahaan keuangan yang dikendalikan Gunnlaugsson, membeli obligasi bank-bank besar di Islandia selama periode krisis tersebut. Nilainya mencapai 500 juta krona. Aksi pembelian obligasi Gunnlaugsson pada masa lalu sekarang dikaitkan dengan pemicu ambruknya perbankan Islandia selama krisis global.
Dari bocoran Panama Papers ini, otoritas fiskal Negeri Kanguru bisa memperoleh lebih dari 800 nama konglomerat yang diduga menggelapkan pajak. "Dari data tersebut, 120 di antaranya memakai jasa asosiasi offshore di Hong Kong," seperti dikutip dari pernyataan tertulis ATO.
Panama Papers diyakini bakal mewarnai pembicaraan global. Sedikitnya 12 kepala negara, baik presiden ataupun perdana menteri, tersangkut bocoran data ini karena memakai fasilitas negara surga pajak. Data-data ini sudah diverifikasi oleh 70 reporter untuk memastikan keasliannya.
Data pencucian uang para pesohor ini mencapai 11,5 juta dokumen, yang dibocorkan dari firma hukum internasional Mossack Fonseca. Besarnya data ini mencapai 2,6 terabita (Tb), jauh lebih masif dibanding bocoran Wikileaks ataupun Edward Snowden.
Pemerintah China menyensor artikel Panama Papers dari internet
Terseretnya nama Presiden China Xi Jinping dalam bocoran dokumen Panama Papers membuat pemerintah Negeri Tirai Bambu ketar ketir. Kemarin (4/4) pengguna internet di Negeri Tirai Bambu masih mudah menemukan artikel atau mengobrolkan 'Panama Papers' lewat Sina Weibo atau WeChat. Namun sejak semalam, nyaris semua artikel terkait kata kunci itu raib, seperti dilansir BBC.
Di Sina Weibo, sebelum ada aksi sensor, tercatat 481 diskusi mengenai nama-nama pejabat pemerintahan di Beijing yang memiliki aset di negara surga pajak. Salah satu sosok paling mencolok adalah Presiden Xi Jinping.
Presiden yang dikenal agresif memberantas korupsi itu dalam Panama Papers disebut aktif memindahkan kekayaan ke negara bebas pajak sejak 2009. Ketika itu, Jinping belum menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, serta masih aktif berbisnis.
Tak hanya menyeret nama Jinping, data itu juga mencantumkan sosok Li Xialoin, anak perempuan mantan Perdana Menteri Li Peng. Ada juga nama Jia Qinglin, cucu politikus di Politbro PKC.
Merujuk UU pejabat publik di China, petinggi partai tidak boleh memiliki aset yang ditengarai dari upaya memperkaya diri melalui jabatan. Tentu saja delapan nama petinggi partai komunis dalam Panama Papers belum tentu melakukan korupsi. Namun citra mereka di masyarakat bisa terancam, apalagi jika nantinya mereka terbukti berusaha menghindari pajak.
Rusia sebut Panama Papers ingin jatuhkan nama Putin
Pemerintah Rusia membantah Presiden Vladimir Putin sebagai salah satu orang yang mengemplang pajak, meski namanya masuk dalam bocoran data Panama Papers. Mereka mengatakan bocoran dokumen itu hanya mengincar Putin, apalagi memang ada rekan orang nomor satu Rusia yang dicurigai terlibat praktik pencurian uang.
Nama Putin mencuat ketika salah satu orang dekatnya, Sergei Roldugin terlibat dalam skema pencucian uang. Roldugin diketahui mencuci dana hingga mencapai USD 2 miliar.
"Jelas sekali target utama dari serangan ini adalah presiden kami," ujar Juru Bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov.
"Fobia terhadap Putin yang merebak di dunia sudah mencapai titik di mana ada larangan untuk mengatakan sesuatu hal yang baik mengenai Rusia. Bahkan dunia pun tidak diperbolehkan mempublikasikan pencapaian dari Rusia," tegasnya.
Peskov menambahkan ini media internasional sudah salah fokus pada Putin. Pemimpin Negeri Beruang Merah tersebut sama sekali tidak terindikasi melakukan tindakan kesalahan, ujar Peskov.
Selain itu Peskov juga menyebut International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) yang memegang peranan penting dalam publikasi ini. Menurut Peskov ICIJ memiliki hubungan dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Dokumen yang bocor itu mencapai lebih dari 11,5 juta dan menyertakan 215 ribu nama perusahaan dan 14.153 klien dari firma hukum Mossack Fonseca. Sebagian besar data dalam Panama Papers menyebutkan secara detail bagaimana tokoh dunia membuat rekening di luar negeri atau mendirikan perusahaan bayangan untuk menimbun kekayaan, mencuci uang atau menghindari pajak.
Warga demo PM Islandia mundur dari jabatan
Buntut bocornya data Panama Papers pada Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson rupanya sangat parah. Warga Islandia langsung tidak percaya padanya dan malah berunjuk rasa meminta dia mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri.
Akibat terkuaknya skandal ini, partai-partai oposisi di Islandia hari ini menyerukan Gunnlaugsson untuk mundur dan rakyat geram akibat runtuhnya sistem perbankan pada 2008 kini mendukung seruan itu dan ikut berdemo.
Unjuk rasa kali ini adalah yang terbesar dalam sejarah Islandia sejak demo pada 2008 itu.
"Dia sudah kehilangan semua kredibilitasnya. Setelah apa yang dialami negeri ini, bagaimana mungkin dia berkoar-koar akan membuat negeri ini bangkit dari krisis keuangan? Dia harus mundur," kata konsultan jasa keuangan Arntho Haldersson.
Kendati namanya merebak sebagai salah satu orang yang menggunakan jasa firma Mossack Fonseca, Gunnlaugsson menolak mundur dan mengatakan dia tidak melakukan kesalahan.
"Saya tentu menolak mundur karena faktanya istri saya tetap membayar pajak dan dia berinvestasi di perusahaan Islandia ketika saya terjun ke dunia politik," kata dia.
Nama Gunnlaugsson termasuk di antara deretan tokoh dunia seperti Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, bintang sepak bola Lionel Messi, yang disebut di dalam dokumen Panama Papers.