Erdogan Berang Usai Alquran Dibakar, Ancam Tidak Dukung Swedia Masuk NATO
Erdogan menyampaikan pidatonya itu setelah Rasmus Paludan, politikus partai kanan Denmark Stram Kurs (Garis Keras) membakar Alquran di depan kedutaan Turkiye Sabtu lalu di bawah perlindungan polisi dan mendapat izin dari pemerintah Swedia.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan Swedia jangan berharap mendapat dukungan dari negaranya untuk masuk aliansi militer NATO setelah peristiwa pembakaran kitab suci Alquran di depan Kedutaan Besar Turkiye di Stockholm akhir pekan lalu.
"Mereka yang berbuat hal memalukan di depan kedutaan kami jangan berharap kami bermurah hati soal ingin masuk NATO," ujar Erdogan usai rapat kabinet di Ibu Kota Ankara kemarin, seperti dilansir laman TRT World, Selasa (24/1).
-
Apa yang dilakukan Presiden Erdogan saat wisuda anggota Polri? Dalam video yang diunggah akun Instagram @polisi_indonesia, terlihat Erdogan menjabat tangan Briptu Tiara. Terlihat juga beberapa Erdogan mengucapkan sesuatan dan dijawab oleh Tiara.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Bagaimana Al-Quran diturunkan? Turunnya Al-Quran sendiri terjadi secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 23 tahun.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Apa yang dimaksud dengan 'khatam Al-Qur'an'? Khatam Al-Qur'an adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada kegiatan membaca seluruh ayat Al-Qur'an dari awal hingga akhir. Proses khatam Al-Qur'an biasanya melibatkan membaca ayat-ayat Al-Qur'an secara bertahap, dengan tujuan menyelesaikan keseluruhan Al-Qur'an dalam jangka waktu tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan Daarul Quran? Tulisan ini buah pemikiran KH Ahmad Kosasih M Ag, Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an
Erdogan menyampaikan pidatonya itu setelah Rasmus Paludan, politikus partai kanan Denmark Stram Kurs (Garis Keras) membakar Alquran di depan kedutaan Turkiye Sabtu lalu di bawah perlindungan polisi dan mendapat izin dari pemerintah Swedia.
Erdogan menambahkan, jika Swedia "tidak memperlihatkan rasa hormat terhadap keyakinan beragama muslim di Turkite dan di seluruh dunia, maka mereka tidak akan mendapat dukungan dari Ankara."
Sebelumnya Kantor Urusan Agama Kepresidenan Turkiye, Diyanet, mengumumkan rencana mengajukan tindakan hukum atas peristiwa tersebut.
Kepala Kantor Urusan Agama Kepresidenan Turkiye Ali Erbas mengatakan kepada wartawan di Ankara kemarin, perwakilan dari lembaganya dan 120 konsultan akan mengajukan protes atas insiden itu.
"Kami akan memprotes tidak hanya atas pembakaran Alquran di Swedia, tapi juga terhadap serangan Islamofobia di negara-negara Eropa."
(mdk/pan)