Fosil Lebah yang Hidup di Zaman Nabi Sulaiman Ditemukan di Portugal, Kondisinya Masih Utuh
Fosil ini ditemukan di dasar laut di lepas pantai Portugal.
Fosil Lebah yang Hidup di Zaman Nabi Sulaiman Ditemukan di Portugal, Kondisinya Masih Utuh
Fosil Lebah yang Hidup di Zaman Nabi Sulaiman Ditemukan di Portugal, Kondisinya Masih Utuh
Fosil lebah yang hidup di zaman Nabi Sulaiman ditemukan di lepas pantai Portugal. Temuan luar biasa ini mengejutkan para ilmuwan.
Hasil riset bersama oleh beberapa universitas di Portugal yang dimuat dalam jurnal ilmiah terkemuka "Papers in Paleontology" mengungkapkan, ribuan sarang lebah Eucera yang terawetkan dari 3.000 tahun yang lalu ditemukan di dasar laut lepas pantai Portugal.Sumber: Jerusalem Post
Penemuan ini memberikan wawasan unik tentang kehidupan lebah pada masa lalu, mengingat tingkat pelestarian yang sangat luar biasa dari spesimen ini.
Para ilmuwan dapat mengidentifikasi tidak hanya detail anatomi yang membedakan jenis lebah, tetapi juga jenis kelaminnya, serta serbuk sari monofloral yang ditinggalkan oleh lebah betina saat ia membuat sarang untuk keturunannya.
-
Apa yang ditemukan di Lembah Timna terkait kekayaan Nabi Sulaiman? Mereka menemukan jaringan tambang, yang diyakini dikerjakan budak Raja Sulaiman, seperti yang dieksplorasi dokumenter Smithsonian Channel, 'Secrets: King Solomon's Mines," menurut laporan Express, dikutip dari laman Arkeonews, Rabu (22/2).
-
Apa sebenarnya pengertian dari fosil? Fosil adalah sisa atau jejak organisme hidup, termasuk tumbuhan dan hewan, yang telah mati dan tertimbun dalam endapan sedimen di dalam tanah atau batuan.
-
Bagaimana fosil badak membantu memahami sejarah bumi? Fosil ini menjadi bagian kunci yang akan membantu ilmuwan memahami sejarah biologis dan geografis megafauna selama zaman Miocene.
-
Kenapa fosil penting bagi ilmuwan? Fosil membantu manusia untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang pernah hidup pada masa lalu. Hal tersebut tentu berguna sebagai bukti dan data sejarah dari masa lampau untuk keperluan pencatatan dan dokumentasi untuk masa depan.
-
Bagaimana fosil-fosil ikan laut dalam ini memberikan bukti tentang kehidupan mereka di masa lalu? Fosil yang baru ditemukan ini langka dan tidak biasa. Mereka terdiri dari penggalian berbentuk mangkuk yang dihasilkan oleh ikan purba dalam mencari makanan, serta jejak berkelok-kelok yang dihasilkan oleh ekor ikan yang berenang, menggores lantai dasar laut yang berlumpur.
-
Bagaimana fosil manusia purba di Sangiran ditemukan? Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1934 dengan bantuan penduduk setempat.
Kondisi Utuh
Sarang-sarang ini ditemukan dalam keadaan unik, dengan tubuh lebah yang tetap terawetkan dan kerangka serangga yang masih utuh.
Biasanya, bahan organik dalam tubuh lebah akan cepat terurai, membuat fosil yang terawetkan dengan baik sangat langka, terutama dengan sisa tubuh lebah yang masih ada di dalamnya.
Sumber: Jerusalem Post
Temuan ini memberikan wawasan baru bagi ilmu pengetahuan tentang evolusi dan perilaku lebah serta kondisi lingkungan pada masa Nabi Sulaiman.
Foto: Wikimedia Commons
Selain itu, temuan ini juga memiliki implikasi penting dalam konteks masa kini, di mana populasi lebah di seluruh dunia menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim dan kegiatan pertanian.
- Sempat Dikira Tanaman Purba Selama Puluhan Tahun, Ternyata Fosil Bayi Kura-Kura Berusia 125 Juta Tahun
- Dikira Sebatang Kayu, Pemburu Fosil Temukan Rahang Raksasa Berusia 10.000 Tahun di Sungai
- Masjid Abad ke-11 Ditemukan di Portugal, Fungsinya Bukan Hanya untuk Ibadah
- Ratusan Mumi Lebah Berusia Hampir 3.000 Tahun Ditemukan di Portugal, Hidup di Akhir Kekuasaan Nabi Sulaiman
Foto: BEEWISE
Populasi Lebah Terancam
Populasi lebah yang menurun secara global telah menjadi isu yang mendesak, karena peran penting lebah dalam penyerbukan tanaman dan keberlanjutan ekosistem.
Riset tentang lebah-lebah dari masa lampau dapat memberikan petunjuk berharga untuk mengatasi krisis lebah saat ini.
Diharapkan bahwa melalui pemahaman lebih mendalam tentang sejarah lebah, solusi yang lebih baik dapat ditemukan untuk melindungi populasi lebah dan lingkungan kita.
Sumber: Jerusalem Post