FOTO: Biadab! Israel Bom Dua Jurnalis Al Jazeera saat Sedang Liputan di Gaza
Al Jazeera menyampaikan kedua jurnalisnya reporter dan juru kamera dibunuh di kamp pengungsi Shati, sebelah barat Kota Gaza.
Dua jurnalis Al Jazeera tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza. Foto: REUTERS / Ayman Al Hassi
Kedua jurnalis tersebut adalah Ismail al-Ghoul, seorang reporter Al Jazeera Arab, dan Rami al-Refee, juru kameranya.
Mereka sedang berada di Gaza untuk membuat film dokumenter tentang pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Foto: REUTERS / Ayman Al Hassi
- FOTO: Biadab! Israel Kembali Serang Tenda Pengungsian di Jalur Gaza, Sejumlah Korban Tewas Terpanggang
- FOTO: Biadab, Israel Kembali Gempur Sekolah di Jalur Gaza hingga Tewaskan Pengungsi Palestina
- FOTO: Hancur Lebur Kamp Pengungsian Warga Palestina Dibombardir Israel, 99 Orang Tewas dalam Semalam
- FOTO: Potret Memilukan Warga Jalur Gaza Lebih dari 100 Hari Dibombardir Israel
Menurut laporan dari AFP, serangan tersebut terjadi pada Rabu, 31 Juli 2024. "Wartawan Al Jazeera Arab Ismail al-Ghoul dan juru kameranya Rami al-Refee tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza," demikian dilaporkan AFP. Foto: REUTERS / Ayman Al Hassi
Al Jazeera menyampaikan bahwa kedua jurnalisnya dibunuh di kamp pengungsi Shati, yang terletak di sebelah barat Kota Gaza. Foto: Omar AL-QATTAA / AFP
Serangan tersebut disebut-sebut 'menargetkan sebuah mobil di dekat daerah Aidia, Kota Gaza'.
Kedua jurnalis itu berada di lokasi untuk melaporkan dari dekat rumah pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Foto: REUTERS / Ayman Al Hassi
Seperti diketahui, Haniyeh tewas dalam serangan udara yang menargetkan kediamannya di Teheran. Serangan di Iran tersebut diduga kuat dilakukan oleh Israel. Foto: REUTERS / Ayman Al Hassi
Kematian dua jurnalis ini telah menambah daftar panjang korban jiwa dalam konflik yang terus berkecamuk di kawasan tersebut. Foto: Omar AL-QATTAA / AFP
Al Jazeera menyatakan duka mendalam dan mengutuk keras serangan yang menargetkan jurnalis mereka. Foto: Omar AL-QATTAA / AFP
Kejadian ini telah menyoroti risiko besar yang dihadapi oleh jurnalis di medan konflik, serta pentingnya perlindungan terhadap jurnalis yang berusaha mengungkapkan kebenaran di tengah situasi yang penuh bahaya. Foto: Omar AL-QATTAA / AFP