Hacker bobol bank Bangladesh, ciptakan rekor pencurian Rp 1 triliun
Seandainya peretas tidak salah ketik, uang yang dibobol bisa melebihi USD 1 miliar. Pemerintah Bangladesh sewot
Kelompok peretas bulan lalu berhasil membobol sistem jaringan bank di Bangladesh. Mereka mendapat akses transfer kemudian buru-buru mencuri USD 80 juta (setara Rp 1 triliiun), termasuk salah satu pencurian dana terbesar sepanjang masa. Kabar pembobolan dana menghebohkan ini baru disampaikan pada publik pekan lalu.
Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) sebetulnya memantau transfer mencurigakan tersebut, tapi tidak melakukan apa-apa. Transfer diarahkan ke rekening di Filipina dan Sri Lanka, seperti dilaporkan Reuters, Minggu (13/3).
-
Bagaimana Pebanista yacuruna berburu? Pebanista yacuruna dan Platanista ini sama-sama memiliki jambul wajah yang khas, yakni struktur tulang khusus yang berhubungan dengan ekolokasi, kemampuan mereka untuk melihat dengan mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi atau mendengarkan gemanya, yang sangat diandalkan saat berburu.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Dudung Abdurachman akan pensiun? Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman akan memasuki masa pensiun pada 19 November 2023. Karena, pada tanggal tersebut usianya genap menginjak 58 tahun.
-
Kenapa Pebanista yacuruna punah? Ketika sistem Pebas mulai digantikan oleh Amazon modern sekitar 10 juta tahun yang lalu, habitat yang baru menyebabkan hilangnya mangsa dari Pebanista yacuruna, sehingga lumba-lumba raksasa tersebut pun punah.
-
Kapan Persebaya bertanding melawan Persita? Bermain di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Jumat (23/2/2024), Tim Bajul Ijo, julukan persebaya, berhasil menahan imbang Persita dengan skor 1-1.
Sebetulnya para peretas bisa membawa kabur miliaran dollar, seandainya proses transfer ini tidak ketahuan gara-gara salah tulis. Seorang peretas mengarahkan transfer lebih dari USD 20 juta ke rekening milik Yayasan Shalika Foundation. Tapi yang dia tulis justru 'Fandation'.
Akibat typo itulah, jaringan perbankan international, dipimpin Deutshe Bank, menghubungi bank sentral Bangladesh yang dibobol habis-habisan. Sayangnya, ketika transfer itu dihentikan, para peretas jahat terlanjut membawa pergi USD 80 juta.
Bank Sentral Bangladesh segera bekerja sama dengan Interpol memburu para peretas tersebut. Sebagian dilaporkan benar-benar tinggal di Filipina. Beberapa tersangka sudah ditangkap. Belum diketahui berapa dana yang tercuri berhasil diambil kembali oleh otoritas moneter Bangladesh.
"Kami beruntung mendapat peringatan bahwa ada transaksi keuangan yang skalanya terlalu besar untuk perekonomian negara kami," kata salah satu pejabat Pan Asia Banking - salah satu bank swasta terbesar di Bangladesh - yang menolak disebut namanya.
Menteri Keuangan Bangladesh, Abul Maal Abdul Muhith, memprotes The Fed. Bank sentral AS itu seharusnya bisa menghentikan transfer di tengah jalan. Pemerintah Bangladesh kini sedang mempelajari kemungkinan menuntut the Fed untuk mengembalikan uang yang hilang.
"The Fed harus bertanggung jawab," kata Maal.
Pembobolan ini, meskipun nilainya fantastis, masih belum menjadi yang terbesar sedunia. Perusahaan keamanan siber, Kapersky, menyatakan tahun lalu peretas multinasional mencuri lebih dari USD 1 miliar dari 100 perusahaan keuangan seluruh dunia.
(mdk/ard)