Ilmuwan Berhasil Tumbuhkan Lagi Pohon Kurma dari Masa Sebelum Nabi Muhammad
Tujuh pohon kurma tumbuh dari benih berusia 2000 tahun yang ditemukan di gurun Yudea dekat Yerusalem.
Tujuh pohon kurma tumbuh dari benih berusia 2000 tahun yang ditemukan di gurun Yudea dekat Yerusalem.
Ketika Sarah Sallon pertama kali berpikir untuk membudidayakan benih kurma berusia 2.000 tahun yang ditemukan di benteng era Romawi, dia menerima tanggapan yang kurang menggembirakan.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Namun Sallon bertaruh bahwa lingkungan Laut Mati yang unik dan kering akan memungkinkan benih-benih dari benteng Masada tumbuh subur. Anggapannya itu sekarang terbukti benar.
Benih kurma ini termasuk di antara ratusan benih yang ditemukan di sebuah istana kuno yang dibangun oleh Raja Herodes Agung pada abad ke-1 SM. Artinya biji kurma ini telah ada sejak zaman pra-Islam atau jauh sebelum Nabi Muhammad lahir.
Sarah Sallon dari Louis L Borick Natural Medicine Research Center di Yerusalem sebelumnya menanam satu pohon kurma dari salah satu bijinya. Timnya kini berhasil menambah enam lagi. Demikian dikutip dari Euro News, Rabu (7/6).
Benih purba itu disiapkan dengan merendamnya dalam air, menambahkan hormon yang merangsang pertunasan dan kemudian ditanam di tanah di area karantina.
Tim menggunakan penanggalan radiokarbon untuk mengungkap usia benih atau biji kurma tersebut dan hasilnya ketujuh biji kurma itu berusia sekitar 2.000 tahun.
Analisis genetik menunjukkan, beberapa biji kurma itu berasal dari pohon kurma betina yang diserbuki oleh pohon kurma jantan dari berbagai daerah. Ini mengisyaratkan bahwa orang Yudea kuno yang tinggal di daerah tersebut pada saat itu menggunakan teknik pemuliaan tanaman yang canggih.
Sallon dan rekan-rekannya menemukan bahwa biji kurma Yudea kuno lebih besar dari varietas modern, yang buahnya kerap lebih besar. Tim berharap dapat menghasilkan kembali buah kurma purba itu dengan penyerbukan betina dengan jantan.
©AFP
"Bagi saya itu adalah mercusuar, itu adalah simbol harapan," ujar Sallon, seraya menambahkan bahwa masing-masing pohon telah menghasilkan lebih dari 800 kurma yang "lezat".
(mdk/pan)