Ilmuwan China Ciptakan Spons Murah yang Bisa Serap Air dari Udara
Alat ini bisa digunakan di daerah kering atau daerah terpencil yang kesulitan akses air bersih dan juga para pendaki.
Ilmuwan China mengembangkan material sederhana, berbiaya murah, dan canggih untuk membantu mengatasi kekeringan dan memasok air bersih. Bahan seperti spons ini bisa digunakan untuk menyerap air dari udara di manapun dan kapanpun.
Dengan menggunakan bejana sederhana buatan sendiri, penggunanya bisa menghasilkan sekitar 2,56 kilogram air minum dalam sehari dengan 1 kilogram bahan berteknologi tinggi, yang mana ini bisa memenuhi kebutuhan minimum air harian orang dewasa. Para peneliti memperkirakan, 1 kilogram hidrogel LCP, yang bertekstur seperti spons dengan permukaan berlubang, biayanya hanya USD 2,80 atau sekitar Rp 41.000.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan pada Tembok Besar China? Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 8 Desember di jurnal Science Advances mengungkapkan, peneliti sedang mencari cara terbaik untuk melindungi Tembok Besar China dari angin dan erosi. Mereka mencatat struktur tersebut "sebagian besar dihuni oleh biocrust."
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Kapan Sai dilakukan? Sa’i merupakan salah satu rukun dalam rangkaian ibadah haji.
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
-
Siapa yang bisa mengambil manfaat dari peribahasa China? Untuk bekal diri, Anda bisa membaca kata-kata pepatah dan peribahasa China bijak.
Riset ini dipimpin Tian Te dari Northeastern University di Liaoning, China. Hasil penelitian timnya dimuat bulan ini dalam jurnal ACS Applied Materials & Interfaces.
Tim menggunakan metode baru untuk membuat hidrogel berpori secara rasional. Penulis pertama makalah, Lyu Tong mengatakan temuan tak terduga ini tidak disengaja.
"Saya sedang mencoba mengganti kalsium klorida (CaCl2) dengan litium klorida (LiCl) saat menyiapkan hidrogel untuk memeriksa apa yang terjadi. Ternyata tetesan lithium klorida di dalam hidrogel tetap tidak membeku di bawah minus 70 derajat Celcius. Ketika dimasukkan ke dalam sistem vakum, gelembung di dalam tetesan pecah dan menciptakan struktur berpori," jelasnya, dilansir South China Morning Post, Jumat (29/7).
Struktur berpori itu kemudian terbukti efisien dalam menyerap air.
Hidrogel yang biasa mengalami pasivasi – artinya lapisan luar cenderung membentuk cangkang setelah jenuh dan menghalangi proses penyerapan. Sedangkan struktur makropori hidrogel yang dikembangkan tim ini memungkinkan kontak yang cukup antara udara dan lapisan dalam, yang kemampuan penyerapan airnya lebih besar.
Hidrogel ini bisa menyerap sekitar 200 persen beratnya dalam semalam di sekitar 90 persen kelembaban relatif. Jika dimasukkan ke dalam air, hidrogel menyerap 433 persen dari beratnya sendiri. Kedua persentase tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan penelitian pada produk lain.
Sederhana dan terjangkau
Menurut Lyu, teknologi baru ini yang sederhana dan terjangkau ini bisa digunakan di daerah kering.
Pengguna bisa menaruh hidrogel di luar rumah pada malam hari dan memindahkannya ke bejana tertutup keesokan harinya. Air yang tersimpan dalam hidorgel itu bisa menguap dengan cepat ketika suhu mencapai 50 derajat Celcius di bawah sinar matahari dan dengan bantuan lensa. Uap air mengembun di dinding bejana dan mengalir ke bawah.
Meletakkan bejana berisi spons di atas kompor juga bisa mempercepat proses penguapan.
Para peneliti memperkirakan dibutuhkan tiga siklus untuk mengambil lebih dari 2kg air dari 1kg bahan hidrogel dalam sehari.
Struktur alat ini sederhana dan karena air yang dihasilkan mirip dengan air saringan, air yang dikumpulkan dengan alat ini aman untuk dikonsumsi.
Ketua asosiasi kegiatan luar ruang di Beijing, Huang Zhijia mengatakan inovasi ini bakal disambut baik para pendaki.
"Normalnya, para pendaki perlu menemukan sumber air di sepanjang jalan. Alat ini memberikan opsi baru," ujarnya.
Hidrogel ini juga bisa dikompres atau diregangkan tanpa merusak fungsinya.
(mdk/pan)