Ilmuwan Ciptakan Bakso Daging Mammoth dari DNA Gajah Purba, Begini Rasanya
Bakso itu dibuat oleh perusahaan daging kultur (buatan) Australia Vow dan mereka mengatakan ingin orang-orang membahas soal daging buatan. Menurut mereka daging buatan lebih bersifat berkelanjutan dibanding daging betulan.
Museum Sains di Belanda kemarin memamerkan bakso raksasa terbuat dari daging Mammoth yang diolah dari DNA seekor gajah purba itu.
Bakso itu dibuat oleh perusahaan daging kultur (buatan) Australia Vow dan mereka mengatakan ingin orang-orang membahas soal daging buatan. Menurut mereka daging buatan lebih bersifat berkelanjutan dibanding daging betulan.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Siapa yang memimpin misi arkeologi ini? Misi arkeologi ini dipimpin Ramadan Helmy sebagai Kepala Misi dan Direktur Kepurbakalaan Sinai Utara.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Mengapa penemuan ini penting bagi para arkeolog? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait "rahasia peradaban Mesir kuno", termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
"Kami ingin membuat sesuatu yang benar-benar berbeda dari yang bisa orang dapatkan saat ini," kata pendiri Vow Tim Noakesmith kepada Reuters. Dia menambahkan, alasan perusahaannya memilih daging mammoth karena mereka meyakini hewan itu sudah punah lantaran perubahan iklim.
Bakso itu dibuat dari gen mammoth bernama myoglobin yang dimasukkan ke sel domba.
"Untuk dagingnya, myoglobinlah yang memberikan aroma, warna, dan rasa," kata James Ryall, Kepala Ilmuwan Vow, seperti dilansir laman Reuters, Rabu (29/3).
Beraroma buaya
Dikarenakan DNA mammoth yang diperoleh Vow kurang lengkap maka ditambahkanlah DNA gajah Afrika untuk melengkapinya.
"Seperti yang mereka lakukan di film Jurassic Park," kata Ryall, cuma bedanya mereka tidak menciptakan hewan sesungguhnya.
Untuk membuat daging buatan biasanya ilmuwan memakai darah anak sapi yang sudah mati, tapi Vow justru menggunakan alternatif lain, artinya tidak ada hewan yang dibunuh dalam pembuatan daging mammoth.
Daging yang beraroma buaya itu saat ini tidak untuk dikonsumsi.
"Proteinnya sebetulnya berusia 4.000 tahun. Kita sudah lama tidak melihatnya. Itu artinya kami ingin melakukannya dengan serangkaian tes ketat, seperti halnya produk lain yang akan kita edarkan ke pasaran," kata Noakesmith.
Vow berharap daging buatan ini bisa masuk ke Eropa nantinya. Di benua biru itu peredaran soal daging buatan belum diatur.
(mdk/pan)