Ilmuwan Deteksi Versi Siluman dari Omicron, Seperti Apa Bahayanya?
Para ilmuwan dan pejabat kesehatan di seluruh dunia sedang mengawasi keturunan varian Omicron yang telah ditemukan di setidaknya 40 negara.
Para ilmuwan dan pejabat kesehatan di seluruh dunia sedang mengawasi keturunan varian Omicron yang telah ditemukan di setidaknya 40 negara.
Versi virus corona ini, yang oleh para ilmuwan disebut BA. 2, secara luas dianggap lebih tersembunyi daripada versi asli Omicron karena sifat genetik tertentu membuatnya agak sulit untuk dideteksi.
-
Apa saja varian Honda BeAT terbaru? All New Honda BeAT tersedia dalam beberapa varian, yaitu CBS, Deluxe, dan Deluxe Smart Key.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Kapan vaksin HPV diberikan? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Beberapa ilmuwan khawatir versi itu juga bisa lebih menular.
Tetapi mereka mengatakan masih banyak yang belum mereka ketahui tentang hal itu, termasuk apakah versi tersebut mampu menghindari perlindungan vaksin dengan lebih baik atau menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Sejak pertengahan November 2021, lebih dari 30 negara telah mengunggah hampir 15.000 sampel pengurutan genetik BA. 2 ke GISAID, platform global untuk berbagi data virus corona. Sampai Selasa pagi, 96 dari kasus yang diurutkan itu berasal dari Amerika Serikat (AS).
“Sejauh ini, kami belum melihatnya mulai berkembang di AS," kata Dr Wesley Long, ahli patologi di Houston Methodist di Texas, yang telah mengidentifikasi tiga kasus BA.2, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (26/1).
Mutasi itu tampaknya jauh lebih umum di Asia dan Eropa. Di Denmark, mutasi itu mencakup 45 persen dari semua kasus Covid-19 pada pertengahan Januari, naik dari 20 persen dua pekan sebelumnya, menurut Statens Serum Institut yang berada di bawah Kementerian Kesehatan Denmark.
BA. 2 memiliki banyak mutasi. Sekitar 20 di antaranya dalam protein mahkota yang mengikat bagian luar virus yang terbagi dengan Omicron asli. Tetapi juga memiliki perubahan genetik tambahan yang tidak terlihat pada versi awal.
Belum jelas seberapa signifikan mutasi tersebut, khususnya pada populasi yang terpapar Omicron asli, menurut ahli virologi Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts, Jeremy Luban.
Untuk saat ini, versi asli Omicron atau BA. 1, dan BA. 2 dianggap bagian dari Omicron. Tetapi para pemimpin kesehatan global dapat memberikannya nama huruf Yunani tersendiri jika itu dianggap sebagai "varian yang diwaspadai atau varian of concern" yang signifikan secara global.
Penyebaran cepat BA. 2 di beberapa tempat menimbulkan kekhawatiran.
“Kami memiliki beberapa indikasi bahwa itu mungkin sama menularnya atau mungkin sedikit lebih menular daripada Omicron (asli) karena mampu bersaing dengannya di beberapa area,” kata Long.
"Tapi kita belum tentu tahu mengapa begitu."
Analisis awal para ilmuwan di Denmark menunjukkan tidak ada perbedaan rawat inap untuk BA. 2 dibandingkan dengan Omicron asli. Para ilmuwan menyelidiki tingkat penularan versi 'siluman' ini dan seberapa baik vaksin saat ini bekerja melawannya. Juga tidak jelas seberapa baik perawatan akan bekerja melawannya.
Dokter juga belum tahu pasti apakah seseorang yang sudah terjangkit Covid-19 akibat Omicron bisa sakit lagi karena BA.2. Tetapi mereka berharap, infeksi Omicron sebelumnya dapat mengurangi keparahan penyakit jika seseorang kemudian tertular BA.2.
Dua versi Omicron memiliki cukup kesamaan sehingga mungkin infeksi dengan mutan asli “akan memberi Anda perlindungan silang terhadap BA. 2,” kata Dr Daniel Kuritzkes, ahli penyakit menular di Brigham and Women’s Hospital.
Para ilmuwan akan melakukan uji coba untuk melihat apakah antibodi dari infeksi dengan Omicron asli “mampu menetralkan BA. 2 di laboratorium dan kemudian ekstrapolasi dari sana," jelasnya.
Mengapa sulit terdeteksi?
Omicron versi asli memiliki ciri genetik spesifik yang memudahkan pejabat kesehatan dengan cepat membedakannya dari varian Delta menggunakan tes PCR khusus yang dikenal sebagai "kegagalan target gen S".
BA. 2 tidak memiliki kekhasan genetik yang sama. Jadi saat dites, BA. 2 terlihat seperti Delta, menurut Long.
“Bukan karena tes itu tidak mendeteksinya; hanya saja tidak terlihat seperti Omicron,” katanya.
“Jangan sampai kesan 'Omicron siluman' berarti kita tidak bisa mendeteksinya. Semua tes PCR kami masih bisa mendeteksinya.”
Cara pencegahan
Dokter menyarankan tindakan pencegahan yang sama seperti yang mereka lakukan selama ini: vaksinasi dan ikuti panduan kesehatan masyarakat seperti memakai masker, menghindari keramaian, dan tinggal di rumah saat Anda sakit.
“Vaksin masih memberikan pertahanan yang baik terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian,” jelas Long.
“Bahkan jika Anda pernah menderita Covid-19 sebelumnya – Anda pernah mengalami infeksi alami – perlindungan dari vaksin masih lebih kuat, lebih tahan lama, dan sebenarnya baik untuk orang yang sebelumnya telah terinfeksi.”
Versi terbaru Omicron ini adalah pengingat lain bahwa pandemi belum berakhir.
“Kita semua berharap ini sudah berakhir,” ujar Long, “tetapi sampai dunia telah divaksinasi, kita akan menghadapi risiko munculnya varian baru.”
(mdk/pan)