Ilmuwan Jelaskan Bagaimana Ular Piton Bisa Telan Mangsa Lebih Besar dari Tubuhnya
Awalnya ular piton disangka harus merusak rahangnya untuk menyantap mangsa yang lebih besar dari tubuhnya. Namun kenyataannya ular piton memiliki jaringan elastis yang membentang dari tempurung otak atau kepala ular hingga rahang bawahnya. Mangsa yang besar pun dapat dilahap ular piton.
Rakus adalah sifat utama ular piton burma. Ular itu dapat memakan apa pun yang berada di hadapannya. Rusa hingga hewan mamalia lain pun dapat dilahap habis ular piton itu.
Dibandingkan ular lain, ular piton adalah ular yang memiliki tubuh besar. Bahkan beberapa ular piton dapat mencapai panjang 5,5 meter dan memiliki bobot 91 kilogram. Ukuran yang besar dapat menjadi alasan mengapa ular piton adalah binatang melata yang rakus.
-
Bagaimana ular dikaitkan dengan dunia bawah? Ular adalah reptil predator dalam ordo Squamata, dengan hampir 4.000 spesies tersebar di seluruh dunia. Mereka sering diasosiasikan dengan dunia bawah.
-
Bagaimana para ilmuwan mempelajari dunia di bawah es kutub utara? Mereka mengirim kamera di bawah melalui es ke perairan Samudra Arktik.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Bagaimana ular dipandang dalam budaya lain? Namun di budaya lain, ular bisa menjadi simbol yang lebih mengancam, melambangkan kejahatan atau bahkan kematian. Mengutip laman The Cut, menurut analis mimpi profesional dan penulis Lauri Quinn Loewenberg, ular biasanya mewakili seseorang dalam kehidupan si pemimpi yang menunjukkan perilaku rendah, kotor, dan beracun. Meski demikian, ular juga bisa mewakili sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan atau penyembuhan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam inti bumi? Namun, para ilmuwan kini telah menemukan wilayah besar misterius berbentuk donat yang terletak di dalam inti terluar bumi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
Namun pertanyaan pun muncul, seberapa jauh ular piton dapat meregangkan rahangnya untuk menyantap mangsanya?
Penelitian yang dipublikasi pada 25 Agustus lalu di Jurnal Integrative Organismal Biology mengungkap rahasia kerakusan ular piton terletak pada seberapa besar ular itu mampu membuka mulutnya.
Awalnya ular piton disangka harus merusak rahangnya untuk menyantap mangsa yang lebih besar dari tubuhnya. Namun kenyataannya ular piton memiliki jaringan elastis yang membentang dari tempurung otak atau kepala ular hingga rahang bawahnya. Mangsa yang besar pun dapat dilahap ular piton.
Penelitian yang dilakukan ahli biologi dari Universitas Cincinnati, Amerika Serikat (AS) turut mendukung pendapat itu.
“Hal utama tentang ular adalah bahwa sendi mereka sama sekali tidak terkilir selama proses menelan mangsanya… Tetapi sendi yang mereka miliki di antara tulang mereka sangat elastis. Tidak seperti rahang manusia yang hanya satu potong, pada ular terdapat dua potong. Dan di antara kedua potongan itu terdapat jaringan ikat, kulit, dan otot,” jelas Bruce Jayne, penulis utama studi dan profesor di Universitas Cincinnati, dikutip dari laman Live Science, Selasa (11/10).
Semua bagian ular piton memiliki mekanisme elastis yang membuat ular mampu membuka rahang mereka besar-besar. Saat mangsa ada di dalam mulut, ular piton melilitkan tubuhnya yang panjang untuk menyempitkan aliran darah sehingga mangsa dapat ditelan.
Dalam penelitian, ilmuwan membuat benda-benda besar, salah satunya benda mirip ember berdiameter 22 centimeter. Ilmuwan pun memasukkan benda itu ke mulut ular-ular piton yang mereka miliki.
Ular piton sepanjang 4,3 meter dan berbobot 59 kilogramlah yang mampu menahan benda menyerupai ember itu di mulutnya.
“Benda itu cukup besar untuk muat di atas kepala saya… Untuk memberi Anda gambaran tentang seberapa besar spesimen itu, terlalu besar untuk dimuat dalam ember 5 galon (20 liter). Itu yang besar dan kuat,” jelas Jayne.
Piton burma atau Python bivittatus sendiri dapat ditemukan di berbagai lahan basah Florida, AS. Ular piton yang diteliti itu didapatkan Jayne bersama dengan pemburu ular.
“Saya berharap bisa mendapatkan ular sanca yang lebih besar, karena satu hal yang orang selalu ingin tahu adalah apa yang menganga terbesar. Saya yakin beberapa ular bisa memiliki diameter celah rahang sebesar 76 sentimeter,” jelas Jayne.
Penelitian itu juga mengungkap jika tidak semua ular dapat membuka rahangnya sebesar ular piton burma. Salah satu ular yang diteliti, ular coklat pohon atau Boiga irregularis yang diketahui memakan burung, kadal, dan hewan pengerat kecil tidak mampu untuk membuka mulutnya sebesar piton.
“Besarnya antara dua spesies itu mengejutkan… Jika Anda membandingkan celah dengan massa, kedua spesies itu akan serupa. Tapi ular piton, bahkan setelah diperiksa, adalah ular yang jauh lebih berat dan masih memiliki celah yang lebih besar,” jelas Jayne.
Jayne mengungkap meski ular piton burma memiliki rahang besar, namun ular itu juga sering memakan mangsa yang lebih kecil.
“Anatomi ular menempatkan batas atas apa yang bisa mereka makan, karena mereka tidak menggigit mangsanya, dan malah menelannya utuh,” jelas Jayne.
“Hanya karena mereka memiliki kapasitas anatomi besar tidak berarti mereka akan gunakan terus. Sangat sering mangsa sulit ditangkap dan ditelan. Saya sangat tertarik untuk menindaklanjuti dan melihat apa yang diizinkan anatomi mereka,” lanjutnya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)