Ilmuwan Peringatkan Bisa Muncul Varian Lebih Berbahaya dari Omicron
Para ahli tidak mengetahui varian berikutnya akan seperti apa dan bagaimana dampaknya terhadap arah pandemi, namun mereka mengatakan tidak ada jaminan varian berikutnya dari Omicron bisa menyebabkan sakit yang lebih ringan atau vaksin yang ada bisa melawannya.
Ilmuwan di Universitas Boston, Amerika Serikat, memperingatkan menyebarnya virus corona varian Omicron yang sangat cepat dan masih terjadi hingga sekarang bisa menyebabkan virus itu bukan menjadi varian terakhir yang mencemaskan dunia.
Setiap terjadi penularan ada kemungkinan virus itu bermutasi dan mutasi Omicron terbukti memiliki kelebihan dibanding varian sebelumnya: jadi lebih mudah dan cepat menular.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
Para ahli tidak mengetahui varian berikutnya akan seperti apa dan bagaimana dampaknya terhadap arah pandemi, namun mereka mengatakan tidak ada jaminan varian berikutnya dari Omicron bisa menyebabkan sakit yang lebih ringan atau vaksin yang ada bisa melawannya.
Para ilmuwan menyerukan vaksinasi segera diperluas.
"Makin cepat Omicron menyebar, maka ada kemungkinan untuk mutasi dan menimbulkan varian baru yang lebih banyak," kata Leonardo Martinez, epidemiolog penyakit menular di Universitas Boston, seperti dilansir laman South China Morning Post, Minggu (15/1).
Sejak muncul pada pertengahan November, Omicron sudah menyebar ke seantero dunia dan penelitian memperlihatkan Omicron setidaknya dua kali lebih menular dari varian Delta dan empat kali lebih menular dari varian awal virus corona.
Badan kesehatan Dunia (WHO) melaporkan ada 15 juta kasus Covid-19 dari 3-9 Januari, naik 55 persen dari pekan sebelumnya.
Seiring pelonggaran pembatasan yang diberlakukan di banyak tempat maka penularan bisa mengenai orang yang memiliki sistem imun lemah dan dengan begitu bisa menjadi tempat virus bermutasi.
"Penularan yang terjadi terus-menerus dan cukup lama bisa menjadi bahan untuk munculnya varian baru," kata Dr Stuart Campbell Ray, ahli penyakit menular di Universitas John Hopkins.
"Jika penularannya sangat meluas maka itu memperbesar kemungkinan terjadinya mutasi."
Mutasi virus tidak selalu menjadi lebih ringan atau tidak berbahaya.
"Orang mengira virus itu akan berubah menjadi lebih ringan. Tapi tidak ada alasan khusus untuk menjadi seperti itu. Saya pikir kita tidak bisa amat yakin bahwa virus menjadi tidak lebih berbahaya seiring waktu."
Memiliki kemampuan menghindari dari sistem imunitas, membuat virus bisa bertahan hidup dalam jangka waktu lebih lama, Ketika SARS-CoV-2 muncul, tak seorang pun punya imun. Tapi terjadinya penularan dan vaksin membuat virus beradaptasi.
Ada banyak sarana bagi virus untuk bermutasi atau berevolusi. Hewan bisa berpotensi menjadi tempat inkubasi dan memunculkan varian baru. Anjing peliharaan dan kucing, rusa dan hewan di peternakan lainnya yang rentan terkena virus bisa berpotensi memunculkan mutasi dan berpindah kembali ke manusia.
Selain itu ada jalur lain: dengan menyebarnya Omicron dan Delta, orang bisa kembali tertular dan bisa memunculkan apa yang Ray sebut "Frankenvariants," virus hibrid yang memiliki karakteristik gabungan dari kedua varian itu.
Para ahli mengatakan virus corona tidak akan menjadi endemi seperti flu selama tingkat vaksinasi masih rendah. Dalam jumpa pers belum lama ini Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan melindungi orang dari varian berikutnya bergantung pada kemampuan dunia mengakhiri ketidakadilan vaksin.
Tedros menuturkan dia berharap pada pertengahan tahun ini 70 persen populasi di setiap negara sudah divaksinasi. Saat ini masih banyak negara yang tingkat vaksinasinya kurang dari seperempat populasi.
"Besarnya populasi yang belum divaksin di AS, Afrika Asia, Amerika Latin, dan tempat lain bisa menjadi pabrik varian baru," kata Dr Prabhat Jha, peneliti di Pusat Penelitian Kesehatan Global Rumah Sakit St Michael di Toronto, AS.
"Ini menjadi kegagalan kolosal para pemimpin global karena kita tidak bisa melakukan vaksinasi ini."
(mdk/pan)