Ini Perbatasan Antar Negara Terkecil di Dunia, Panjangnya Hanya 85 Meter
Perbatasan ini kerap diperebutkan oleh dua negara yang berbatasan.
Perbatasan ini kerap diperebutkan oleh dua negara yang berbatasan.
-
Negara mana yang terletak paling barat di dunia? Melalui pengamatan peta dunia, dapat diidentifikasi bahwa Amerika Serikat dan Kiribati menduduki posisi paling barat.
-
Negara mana yang memiliki jumlah penduduk terkecil di dunia? Vatikan Negara yang terkenal dengan keagamaan khatolik dan Paus ini hanya memiliki jumlah populasi kurang dari 1.000 orang.
-
Negara apa yang memiliki jumlah penduduk terkecil di dunia? Pada awal tahun 2023, World Population Review menyebutkan bahwa Planet Bumi telah dihuni oleh sekitar 8 Miliar orang.
-
Apa fakta unik tentang negara terkecil di Eropa? Eropa adalah rumah bagi negara terkecil di dunia, yaitu Vatikan. Vatikan adalah negara berdaulat yang terletak di dalam kota Roma, Italia. Meskipun luasnya hanya sekitar 44 hektar, Vatikan memiliki pengaruh besar dalam hal keagamaan, karena merupakan pusat Gereja Katolik dan tempat tinggal Paus.
-
Kenapa Pulau Menjangan Kecil terkenal? Selain itu, Pulau Menjangan Kecil juga terkenal akan surga bawah lautnya.
-
Bagaimana cara menentukan negara paling barat di dunia? Melalui pengamatan peta dunia, dapat diidentifikasi bahwa Amerika Serikat dan Kiribati menduduki posisi paling barat.
Ini Perbatasan Antar Negara Terkecil di Dunia, Panjangnya Hanya 85 Meter
Peñón de Vélez de la Gomera, sebuah batu kecil di Afrika utara yang dikuasai oleh Spanyol sejak tahun 1564, memiliki predikat sebagai perbatasan nasional terkecil di dunia, dengan panjang hanya 85 meter.
Meskipun Spanyol memiliki hampir 2.000 kilometer perbatasan darat dengan Portugal dan Perancis, negara itu juga memiliki perbatasan yang jauh lebih kecil dengan negara-negara seperti Andorra, Inggris (Gibraltar), dan Maroko.
Sumber: Oddity Central
Dengan Maroko, sebuah negara di Afrika, Spanyol berbagi perbatasan darat terpendek di dunia, yang terdiri dari sebidang tanah seluas 85 meter yang menghubungkan sebuah batu berukuran sekitar 19.000 meter persegi dengan pantai Maroko.
- Usia Alam Semesta Ternyata Dua Kali Lebih Tua Dari Dugaan Sebelumnya, Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya
- Sedang Tamasya di Ladang, Pria Ini Temukan Bongkahan Emas Terbesar, Nilainya Fantastis
- Nenek Moyang Manusia Hampir Punah 900.000 Tahun Lalu, Begini Cara Mereka Bertahan
- Melelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat
Peñón de Vélez de la Gomera telah menjadi bagian dari wilayah Spanyol sejak tahun 1564 ketika dikuasai oleh Laksamana Pedro de Estopiñán. Meskipun Maroko telah beberapa kali mengklaim wilayah tersebut, Spanyol tidak pernah setuju untuk mengembalikan tanah tersebut dan bahkan menempatkan pasukan di sana untuk menegakkan kekuasaan Spanyol.
Peñón de Vélez de la Gomera adalah salah satu "tempat kedaulatan" yang dimiliki Spanyol di Afrika Utara, bersama dengan Ceuta, Melilla, Peñón de Alhucemas, Kepulauan Chafarinas, dan Isla de Perejil. Status hukumnya adalah wilayah non-otonom di bawah pemerintahan Spanyol.
Menariknya, batu tandus ini dulunya merupakan sebuah pulau hingga tahun 1934 ketika gempa bumi menciptakan tanah genting kecil dan mengubah pulau tersebut menjadi semenanjung. Perbatasan darat ini secara resmi diakui sebagai perbatasan terkecil di dunia.
Saat ini, Peñón de Vélez de la Gomera hanya dihuni oleh pasukan Spanyol yang bertugas melakukan pengawasan dan pertahanan. Tentara tersebut bergantian setiap bulan dan tinggal di fasilitas sederhana tanpa air mengalir atau listrik. Mereka hanya mengandalkan kapal Angkatan Laut Spanyol yang mengirimkan pasokan secara rutin.
Sebagai fakta menarik, Peñón de Vélez de la Gomera adalah wilayah Spanyol terakhir yang mengalami invasi oleh agen kekuatan asing. Pada 2012, tujuh orang yang tergabung dalam organisasi yang dikenal sebagai Komite Koordinasi Pembebasan Ceuta dan Melilla menyelinap ke atas batu tersebut dan mengganti bendera Spanyol dengan bendera Maroko.
Invasi tersebut hanya berlangsung beberapa menit, sebelum pasukan Spanyol dengan cepat menurunkan bendera negara asing dan menangkap pelakunya, namun secara teknis hal ini dianggap sebagai invasi yang sebenarnya.