Ini perempuan Hong Kong ogah tunduk pada China
Tubuhnya ceking tapi nyalinya besar.
September lalu sampai saat ini warga Wilayah Administratif Hong Kong, China melakukan aksi demonstrasi melawan kebijakan pemerintah China. Hal ini membuat terkejut tak hanya otoritas daratan Negeri Tirai Bambu itu, tapi juga seluruh dunia.
Di antara para pengunjuk rasa ada satu perempuan mencuri perhatian. Rambutnya merah, tubuhnya ceking, dia Nicky Lau, seorang asisten sutradara film sejak awal protes berlangsung hingga kini tidak menyerah untuk demokrasi.
"Kecil sekali kemungkinan pemerintah akan bertindak pada isu terjadi saat ini. Mereka berpikir tidak adanya arah jelas dari aksi-aksi warganya," ujar Nicky melalui telepon, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (5/12).
Protes pertama terjadi pada 28 September dan hingga saat ini warga masih berunjuk rasa. Mereka mengutarakan kemarahannya pada pemerintah China mengenai sistem pemilihan langsung yang dicampuri oleh otoritas Ibu Kota Beijing.
Saat ini protes tersebut memasuki bulan ketiga. Para mahasiswa pada awalnya memulai protes itu tak lagi membawa spanduk atau apapun biasanya digunakan untuk demonstrasi. Bahkan sampai aksi mogok makan seperti yang dilakukan Joshua Wong dan dua orang temannya.
Nicky mengaku dirinya pernah terkena gas air mata dan semprotan cabai membuat barikade dengan beberapa temannya.
"Hari pertama unjuk rasa, suasana sangat kacau. Banyak sekali gas air mata dan semprotan cabai. Aku merasakannya sebab berada di garis depan," dia menceritakan. Protes warga Hong Kong ini kemudian dikenal dengan istilah 'Payung untuk Revolusi'.
Sehari setelah kejadian itu ada seorang pemimpin demonstrasi menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat. Awalnya Nicky terpengaruh akhirnya dia ikut menyerahkan diri. Namun dia menyesali dan merasa terpenjara dengan keputusan itu, akhirnya ia terjun kembali demi melakukan aksi protes, bahkan hingga tidur disana. Dia salah satu sosok perempuan Hong Kong yang semangat melawat otoritas China demi demokrasi yang lebih baik di wilayahnya.