Intelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah karena Alasan Ini
Intelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah
Intel AS menyebut Hizbullah memiliki personel yang terlatih dan puluhan ribu rudal berbahaya.
- Baru Belangsung 5 Hari, Israel 52 Kali Langgar Gencatan Senjata di Lebanon
- Sembilan Tentara Elit Israel Tewas Setelah Perangkap Bom Hizbullah Meledak di Sebuah Gedung
- Israel Alami Kekurangan Besar Jumlah Tentara, 20.000 Prajurit Cadangan Ogah Ikut Perang
- Netanyahu Minta Pasukan Perdamaian PBB UNIFIL Segera Angkat Kaki dari Selatan Lebanon
Intelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah karena Alasan Ini
Hasil penilaian intelijen Amerika Serikat menyatakan Israel tidak akan mampu mengalahkan kelompok Hizbullah di Lebanon. Demikian dilaporkan harian the Washington Post kemarin.
Presiden AS Joe Biden sudah mengutus Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Timur Tengah dengan tujuan utama mencegah perang terbuka antara Israel dan Hizbullah, kata the Washington Post, seperti dilansir laman Dawn, Senin (8/1).
Israel sebelumnya memperingatkan mereka akan segera menggelar operasi militer besar-besar di Lebanon untuk menghentikan pertempuran di perbatasan dengan Hizbullah.
Kelompok Hizbullah mengatakan serangan mereka tidak akan berhenti selama Israel masih terus membombardir Jalur Gaza, Palestina.
"Kami lebih suka solusi diplomatik," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant Jumat lalu, "tapi saat ini kami makin dekat dengan kondisi di mana itu akan berubah."
Menurut the Washington Post, pejabat AS khawatir Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan memperluas perang ke Lebanon untuk membungkam para pengkritiknya dan mengamankan posisi politiknya di dalam negeri.
Laporan dari intelijen AS ini menyebut Hizbullah memiliki anggota yang terlatih dan puluhan ribu roket dan rudal sehingga akan menjadi lawan yang tangguh.
"Dalam pembahasan rahasia, pemerintah AS sudah mengingatkan Israel untuk menghindari eskalasi di Lebanon," kata laporan itu. Namun jika Israel tetap akan menggempur Hizbullah, laporan itu menyebut "akan sulit bagi Israel untuk berhasil karena aset militer dan sumber daya mereka harus terbagi di tengah pertempuran di Gaza," ujar the Washington Post.