Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata Setelah 11 Hari Pertempuran
Israel dan Hamas telah sepakat untuk gencatan sejata setelah 11 hari pertempuran. Korban jiwa terbanyak dari warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan.
Israel dan Hamas telah sepakat untuk gencatan sejata setelah 11 hari pertempuran. Korban jiwa terbanyak dari warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan.
Selama 11 hari, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memborbardir Gaza melalui serangan udara, sementara Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Apa itu Hamas? Hamas adalah singkatan dari Harakat al-Muqawama al-Islamiya (Gerakan Perlawanan Islam), yang merupakan kelompok militan terbesar dan paling cakap di wilayah Palestina dan salah satu dari dua partai politik besar di wilayah tersebut.
-
Apa yang dilakukan Hamas dalam persiapan serangan? Dokumen tersebut menjelaskan tujuan Hamas dan menggambarkan secara rinci serangkaian latihan yang dilakukan oleh unit-unit elit kelompok perlawanan Palestina tersebut.
-
Kapan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza dimulai? Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza akan dimulai pada Jumat pukul 7 pagi waktu setempat, dengan gelombang pertama sandera akan dibebaskan pada pukul 4 sore, demikian keterangan juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari kemarin.
-
Mengapa kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel didekati? Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kelompoknya tengah "mendekati perjanjian gencatan senjata" dengan Israel setelah pertempuran berlangsung lebih dari sebulan di Jalur Gaza.
-
Kapan Hamas merencanakan serangan ke Israel? Sebuah dokumen baru mengungkap militer dan badan intelijen Israel memiliki pengetahuan rinci tentang rencana Hamas untuk menyerang Israel dan mengambil tawanan beberapa pekan sebelum serangan 7 Oktober.
Dikutip dari CNN, Jumat (21/5), serangan udara Israel menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza. Sedikitnya 12 orang Israel, termasuk dua anak-anak, tewas karena serangan roket yang ditembakkan dari Gaza, menurut IDF dan badan kedaruratan Israel.
Pemimpin senior Hamas mengatakan kepada CNN, gencatan senjata difasilitasi Mesir, dimulai pada pukul 02.00 hari Jumat waktu setempat.
“Kabinet Keamanan bertemu malam ini. Dan secara bulat menerima rekomendasi semua elemen keamanan – Kepala Staf, kepala Shin Bet, Kepala Mossad, dan Kepala Dewan Keamanan Nasional – untuk menerima inisiatif Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat timbal balik yang akan mulai berlaku satu jam setelah disetujui,” jelas pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Perayaan gencatan senjata terlihat di Gaza dan Tel Aviv, menyusul pengumuman tersebut. Pada Jumat dini hari, seorang wartawan CNN mengamati warga membunyikan klakson mobil di jalan-jalan dalam kegembiraan, sementara suara pujian dari masjid-masjid terdekat disiarkan.
Sejak pertempuran dimulai, Hamas telah menembakkan lebih dari 4.000 roket ke Israel, menurut IDF. Banyak roket yang dicegat sistem pertahanan anti rudal Israel, Iron Dome.
IDF melakukan serangan udara yang mengerikan di Gaza, menargetkan jaringan terowongan Hamas dan infrastruktur lainnya. Menurut UNICEF, akibat serangan Israel tersebut, sebanyak 72.000 warga Gaza mengungsi.
Sekjen PBB, Antonio Guterres menyambut baik gencatan senjata tersebut, tapi mengatakan masih banyak hal yang perlu dilakukan. Guterres mengatakan kepada wartawan, dia ingin kembali ke negosiasi antara Israel dan Palestina, dan menyerukan distribusi bantuan kemanusiaan untuk penduduk Gaza.
“Saya menekankan bahwa pemimpin Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab untuk memulai sebuah dialog serius untuk membahas akar penyebab konflik. Gaza adalah bagian integral masa depan negara Palestina dan tidak ada upaya yang harus dihindari untuk menuju rekonsiliasi nasional untuk mengakhiri perpecahan,” jelasnya.
Sebelumnya Guterres juga telah menyerukan gencatan senjata segera dalam sebuah pidato penuh semangat di New York.
“Jika ada neraka di Bumi, itu adalah kehidupan anak-anak di Gaza hari ini,” jelasnya.
(mdk/pan)