Israel Diam-Diam Berencana Usir Warga Gaza ke Afrika
Israel Diam-Diam Berencana Usir Warga Gaza ke Kongo
Pejabat Israel sudah menggelar pembicaraan dengan pejabat negara di Afrika beberapa waktu lalu.
- Tak Puas Bantai Manusia, Tentara Israel juga Tembaki Domba Hingga Kuda di Gaza Sampai Mati
- Pemukim Israel Kutip Kitab Suci Saat Ditanya Mengapa Ingin Tinggal di Gaza, Ini Kata Mereka
- Mengerikan, Israel Pakai Bom 'Melelehkan' Tubuh Warga Gaza yang Wafat di Pengungsian Al-Mawasi
- Israel Akhirnya Diseret ke Mahkamah Internasional Atas Genosida di Gaza, Apa Arti dan Dampaknya?
Israel Diam-Diam Berencana Usir Warga Gaza ke Afrika
Israel kini tengah mengadakan pembicaraan diam-diam dengan Republik Demokratik Kongo agar negara di Afrika tengah itu mau menerima warga Palestina dari Jalur Gaza. Demikian dilaporkan media Israel kemarin.
Pejabat Israel sudah menggelar pembicaraan dengan pejabat Kongo itu beberapa waktu lalu.
Seorang pejabat senior menuturkan kepada the Times of Israel, merea juga sudah membicarakan hal ini dengan sejumlah negara lain untuk menerima warga Gaza.
Zman Israel, portal berita dalam bahasa Ibrani, mengatakan koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan pembicaraan rahasia dengan sejumlah sumber di Kongo untuk menerima ribuan imigran dari Gaza.
"Kongo akan menerima sejumlah imigran dan kami juga sedang berbicara dengan yang lainnya," kata sumber senior di kabinet Netanyahu, seperti dilansir laman the Times of Israel, Rabu (3/1).
Menurut World Food Programme, Kongo saat ini memiliki tingkat kesenjangan cukup tinggi dan 52,5 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Sementara itu Gaza kini tengah menghadapi krisis kemanusiaan parah karena digempur Israel sejak 7 Oktober lalu.
Senin lalu Netanyahu mengatakan kepada faksi Partai Likud dirinya sedang berupaya memfasilitasi migrasi sukarela warga Gaza ke negara lain.
"Masalahnya adalah mencari negara mana yang bersedia menampung warga Gaza dan kami sedang mengupayakannya," kata dia.
"Setelah perang, kekuasaan Hamas akan runtuh, tidak ada lagi otoritas dan warga sipil akan bergantung sepenuhnya dari bantuan kemanusiaan," kata Menteri Intelijen Israel Gila Gamliel.
"Tidak akan ada pekerjaan, dan 60 persen lahan pertanian Gaza akan menjadi zona keamanan," kata dia.
Menurut otoritas kesehatan Palestina, 22.313 warga Palestina tewas dan 57.296 lainnya luka akibat bombardir Israel ke Gaza sejak 7 Oktober.