Israel Geger, Rumor Beredar Kepala Staf Militer Herzi Halevi Tewas Akibat Serangan Drone Hizbullah
Serangan drone HIzbullah pada Minggu malam dikabarkan menewaskan petinggi militer Israel.
Setelah serangan pesawat nirawak pasukan Hizbullah terhadap Israel pada Minggu malam (13/10) di dekat wilayah Binyamina, utara Israel, rumor tewasnya Kepala Staf Militer Israel Herzi Halevi dengan cepat menyebar luas dan menjadi trending di media sosial X.
Serangan drone Hizbullah itu menyebabkan lebih dari enam puluh orang terluka, menurut the Jerusalem Post.
- Hizbullah Tembak Jatuh Dua Drone dan Hancurkan Empat Kendaraan Pasukan Israel, Sejumlah Tentara Tewas
- Israel Umumkan Negara dalam Keadaan Darurat Setelah Serangan Hizbullah, Warga Panik dan Penumpang Menumpuk di Bandara
- Israel Larang Media Liput Kerusakan Akibat Serangan Hizbullah Setelah Dihantam Ratusan Roket dan Drone
- Israel Dinilai Panik karena Drone Hizbullah Bisa Acak-Acak Lokasi Fasilitas Militer di Haifa
Dilansir dari Yemen Shabab, laporan pembunuhan Halevi mulai beredar di X tak lama setelah serangan itu. Akun-akun X yang memiliki banyak pengikut mulai membagikan teori mereka tentang kematian kepala staf tersebut.
Simpang Siur Kematian Herzi Halevi
Dr. Anastasia Maria Lopes, seorang tokoh media sosial terverifikasi dengan lebih dari satu juta pengikut mengunggah bahwa kematian Halevi telah dikonfirmasi.
"Laporan awal mengonfirmasi pembunuhan Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi," tulis Lopes disertai foto Halevi.
Belum dikonfirmasi
Sama seperti Lopes, komentator Amerika Jackson Hinkle juga memposting di X bahwa Herzi Halevi telah tewas dibunuh, menurut laporan yang belum dikonfirmasi.
Ia menambahkan pembunuhan Halevi dilakukan dengan menggunakan “drone friber-optic yang canggih”.
Laporan lain dari SilenceSirs memperlihatkan gambar para pemimpin senior militer dan pemerintahan Israel dengan tanda X besar di wajah Halevi dengan tambahan tulisan “dieliminasi”, seperti dikutip dari laman Yemen Shabab.
Selain itu, peneliti dan jurnalis Suleiman Ahmed yang memiliki lebih dari lima ratus pengikut mengunggah kematian Halevi dengan mengaitkan laporan yang belum dikonfirmasi.
Sementara banyak pemengaruh yang mengunggah laporan kematian Halevi, Jerusalem Post justru menyebut laporan kematian kepala staf Herzi Halevi adalah palsu dan tidak benar, meski belum ada kejelasan atas laporan tersebut, kematian Halevi mampu membuat geger Israel.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti