Israel Kembali Bom Zona Aman di Gaza Targetkan Tenda Pengungsian, 20 Orang Tewas Terbakar
Al-Mawasi ditetapkan Israel sebagai 'zona aman kemanusiaan' pada Oktober 2023 namun tetap diserang dengan brutal.
Serangan udara Israel menargetkan daerah 'zona aman' di barat kota Khan Yunis, Gaza selatan, pada Rabu (4/12), membunuh sedikitnya 20 warga Palestina yang tewas terbakar akibat api yang melalap tenda mereka.
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), jet tempur Israel menargetkan tenda-tenda pengungsian dan gudang makanan, dikutip dari The Cradle, Kamis (5/12).
- Israel Kembali Bom Sekolah di Gaza, Puluhan Warga Palestina Terbunuh dan Banyak Potongan Tubuh Berserakan di Lantai
- Israel Terima 50.000 Ton Senjata dari AS Sejak 7 Oktober, Dikirim 607 Kali dari Udara dan Laut
- Israel Bom Kamp Pengungsi di Gaza Pada Malam Idulfitri, 14 Orang Terbunuh Termasuk Anak-Anak
- "Jika Israel Menyerang Rafah, Kami Tak Ada Tempat Lain Lagi Kecuali ke Kuburan"
"Penjajah (Israel) sangat tahu bahwa hanya ada warga sipil di daerah Mawasi," kata juru bicara Pertahanan Sipil, Mahmoud Basal kepada Al Jazeera.
Al-Mawasi ditetapkan sebagai "zona aman kemanusiaan" oleh Israel pada Oktober 2023 karena tekanan internasional. Sejak saat itu, daerah ini menjadi wilayah paling padat pengungsi.
Kendati telah ditetapkan sebagai 'zona aman', Israel telah menyerang Al-Mawasi sedikitnya delapan kali sejak Mei lalu dan membunuh ratusan orang.
Kebrutalan Israel tidak hanya terjadi di Al-Mawasi, di seluruh Gaza, Israel membunuh sedikitnya 70 warga Palestina pada Rabu (4/12) kemarin. Sedikitnya 10 orang terbunuh di Kota Gaza, di mana Israel melakukan operasi "sabuk api" di blok rumah susun. Lima lainnya, empat di antaranya anak-anak, terbunuh dalam serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat.
Pemusnahan Massal
Kekejaman pasukan penjajah juga semakin meningkat di Gaza utara, di mana Israel melakukan pemusnahan massal dan pengusiran paksa terhadap warga Palestina.
"Pasukan penjajah memaksa para pengungsi untuk keluar dari tempat perlindungan terakhir mereka di Beit Lahia, Jalur Gaza utara. Tentara penjajah memerintahkan evakuasi dari tempat perlindungan tersebut melalui pengeras suara di pesawat quadcopter di Beit Lahia," jelas jurnalis Palestina, Anas al-Sharif dalam laporannya pada Rabu malam.
Dalam semalam, Beit Lahia menjadi sasaran serangan biadab saat pasukan Israel menanam dan meledakkan ranjau dan tong peledak di antara bangunan untuk mengusir paksa keluarga-keluarga yang tersisa di daerah itu.
Pertahanan Sipil Gaza menyebut Beit Lahia "tak bisa dihuni" dan menyatakan 60.000 warga Palestina dibayangi kematian.
Serang Rumah Sakit
Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara juga menjadi sasaran serangan tentara Israel. Pada Rabu, pasokan oksigen rumah sakit terputus sepenuhnya setelah menjadi sasaran pasukan Israel.
Quadcopter Israel juga menjatuhkan granat berisi pecahan peluru ke "siapa pun yang bergerak" di rumah sakit tersebut.
“Pesawat nirawak menjatuhkan bom berisi serpihan yang melukai dan membahayakan siapa pun yang bergerak. Rumah Sakit Kamal Adwan telah menjadi sasaran serangan brutal oleh pesawat nirawak, dan sekali lagi, penjajah memfokuskan serangannya pada tim medis … Mengapa kami menjadi sasaran kebrutalan seperti itu? Setiap hari, rumah sakit menjadi sasaran secara sistematis,” kata Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safia pada hari Selasa.