Israel Semakin Dikucilkan Dunia, Negara Ini Terjunkan Polisi Untuk Lindungi Turis Israel
Peran genosida Israel di Gaza telah membuat negara Zionis tersebut menuai kutukan dunia internasional.
Kepolisian Sri Lanka telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di sekitar lokasi selancar (surfing) yang terkenal setelah menerima informasi mengenai potensi ancaman terhadap wisatawan asal Israel. Hal ini disampaikan oleh seorang juru bicara pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Menurut laporan dari kantor berita AP pada 24 Oktober, juru bicara kepolisian Nihal Thalduwa menyatakan langkah-langkah keamanan khusus telah diterapkan di Teluk Arugam, yang terletak di bagian timur negara tersebut.
- Israel Larang Tentaranya ke Luar Negeri Setelah 8 Prajuritnya Diusir dari Negara-Negara yang Mereka Kunjungi
- Kelakuan Buruk Warga Israel di Negara Orang, Si Paling Tantrum Tak Tahu Malu
- Jumlah Pemukim Yahudi Baru di Israel Berkurang 50 Persen, Mereka Takut Datang dan Menetap Sejak Agresi di Gaza
- Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Pernyataan dari kepolisian ini muncul setelah Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Sri Lanka mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk menghindari kawasan Teluk Arugam hingga ada pemberitahuan lebih lanjut, akibat informasi yang kredibel mengenai kemungkinan serangan yang menargetkan lokasi wisata populer di daerah tersebut.
Thalduwa menambahkan, kepolisian setempat telah memperkuat keamanan dalam beberapa hari terakhir dengan melakukan pemblokiran jalan dan pemeriksaan kendaraan. Selain itu, kepolisian juga akan menerapkan langkah-langkah keamanan di seluruh negeri untuk melindungi wisatawan yang akan berkunjung ke Sri Lanka pada musim pariwisata akhir tahun mendatang.
Sri Lanka saat ini sedang berusaha bangkit dari krisis ekonomi terburuk yang pernah dialaminya, dan sektor pariwisata menjadi salah satu pendorong utama dalam proses pemulihan ini. Sebelumnya, serangan bom bunuh diri yang terjadi secara bersamaan di tiga hotel turis dan tiga gereja pada Hari Paskah tahun 2019 telah menyebabkan penurunan drastis dalam industri pariwisata dan turut berkontribusi pada keruntuhan ekonomi yang dialami negara tersebut tiga tahun kemudian.