Kasus Cacar Monyet Sudah Sampai di Uni Emirat Arab
Menurut para ahli, angka kasus ini akan bertambah namun risiko terhadap populasi secara umum masih rendah.
Uni Emirat Arab jadi negara teluk pertama yang mencatat kasus cacar monyet.
Dua negara lainnya yang juga mencatat kasus pertama cacar monyet adalah Republik Ceko dan Slovenia. Sebelumnya sudah ada 18 negara di luar Afrika yang mendeteksi munculnya penyakit ruam pada kulit ini.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kapan gejala awal cacar monyet muncul? Gejala penyakit cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kenapa cacar monyet menjadi perhatian di Indonesia? Penyakit ini dianggap berbahaya karena tidak hanya dapat ditularkan dari sesama hewan, tetapi juga dari hewan ke manusia.
-
Kapan ruam cacar monyet muncul? Gejala Cacar MonyetRuam: Ruam cacar monyet muncul setelah demam, dalam waktu 1-3 hari. Jenis ruamnya lebih bervariasi, termasuk makula, papula, vesikel, pustula, dan krusta. Ruam ini dapat muncul di area yang berbeda, termasuk wajah, tangan, dan bagian tubuh lainnya, dan dapat berlangsung lebih lama, hingga 2-4 minggu.
Menurut para ahli, angka kasus ini akan bertambah namun risiko terhadap populasi secara umum masih rendah.
Dilansir laman BBC, Rabu (25/5), wabah cacar monyet saat ini sudah ditemukan di Eropa, Australian dan Amerika.
Gejala dari penyakit ini biasanya demam dan ruam pada kulit, infeksi juga biasanya ringan.
Pejabat Kesehatan UEA mengumumkan kasus pertama ini dialami seorang pelancong yang baru tiba dari Afrika barat dan kini sedang dirawat.
Pihak berwenang mengatakan mereka sangat siap menghadapi wabah ini dan protokol pemantauan sudah diterapkan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus ini bisa diatasi dengan penanganan tepat di negara yang berada di luar Afrika.
"Kami menyerukan kepada Anda semua untuk meningkatkan pengawasan cacar monyet untuk melihat tingkat penularan dan memahami ke mana arahnya," kata Direktur WHO untuk Persiapan Penyakit Menular Mematikan Global Sylvie Briand dalam jumpa pers kemarin.
Wabah ini mungkin tidak biasa terjadi tapi masih tertangani.
Di luar Afrika saat ini ada 237 kasus yang dikonfirmasi dan masih diduga.
Jerman mengatakan sudah memesan 40.000 dosis vaksin Imvanex yang biasa digunakan untuk cacar air tapi juga efektif melawan cacar monyet untuk berjaga-jaga jika wabah kian parah.
Pejabat kesehatan Jerman mengatakan siapa pun yang sudah divaksin cacar air bertahun-tahun lalu seharusnya masih memiliki imunitas. Namun vaksin di masa lalu itu memiliki efek samping dan tidak cocok untuk melawan cacar monyet saat ini.
Baca juga:
Kemenkes: Penularan Cacar Monyet Lewat Droplet
Kemenkes Ungkap Gejala Spesifik Cacar Monyet, Beda dengan Cacar Biasa
Kemenkes Waspadai Cacar Monyet dari Pelaku Perjalanan
WHO: Tidak Ada Bukti Virus Cacar Monyet Bermutasi
WHO Sebut Tidak Perlu Vaksinasi Cacar Monyet Massal, Asal Lakukan Langkah-Langkah Ini
Serupa Tapi Tak Sama, Begini Cara Membedakan Cacar Monyet dan Cacar Air
Cara Penularan Cacar Monyet, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Joe Biden: Semua Orang Harus Khawatir dengan Wabah Cacar Monyet
Cara Cegah dan Penanganan Cacar Monyet
Ketahui Apa Itu Cacar Monyet atau Monkeypox serta Ciri-Ciri Masalah Kesehatan Ini