Kemlu belum dikontak kedubes yang warganya jadi korban QZ8501
Pemerintah siap fasilitasi negara yang warganya jadi korban insiden nahas AirAsia itu.
Kementerian Luar Negeri memastikan belum ada wakil atau duta besar negara korban hilangnya pesawat QZ8501 yang menghubungi. Hal ini disampaikan juru bicara Kemlu, Arrmanatha Christiawan Nasir di Jakarta, Rabu (31/12).
"Belum ada wakil dari kedutaan besar negara-negara mengonfirmasi ke kementerian luar negeri mengenai jenazah yang ditemukan tim pencari," ujarnya.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
Arrmanatha sendiri mengatakan pihaknya harus memastikan enam jenazah yang ditemukan dari hasil pencarian kemarin dan hari ini benar korban hilangnya pesawat QZ8501. Dia menyebutkan Kemlu harus mendapat kepastian resmi dari Badan SAR Nasional (BASARNAS).
"Karena BASARANAS belum memastikan para jenazah yang ditemukan itu merupakan penumpang AirAsia, maka kami juga belum mau berkata apapun. Kami menunggu kepastian resmi dari BASARNAS dan tim pencari lainnya," katanya.
Arrmanatha menyatakan pihaknya mendoakan yang terbaik agar regu pencari dapat segera menemukan semua korban kapal hilang secepatnya.
Untuk informasi, ada tujuh warga negara asing dalam manifes QZ8501 baik sebagai penumpang maupun awak pesawat. Warga Prancis, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, serta Inggris diduga kuat menjadi korban. Tim DVI Mabes Polri berharap kedubes asing bisa turut menyertakan data penumpang.
Baca juga:
Kisah kapten pilot terobos awan pekat evakuasi korban AirAsia
Pesta tahun baru di seluruh Jawa Timur malam ini ditiadakan
JK: AirAsia harus tanggung jawab asuransi penumpang
Tiba di Juanda, jenazah korban AirAsia dibawa ke RS Bhayangkara
1 Dari 4 jasad penumpang AirAsia yaitu Kevin Alexander Soetjipto