Kepingan Asteroid yang akan Tabrak Bumi Sudah Tiba Lebih Dulu, Bakal Diteliti NASA
pesawat luar angkasa OSIRIS-REx berhasil mengumpulkan sampel material dari asteroid Bennu.
Pesawat luar angkasa OSIRIS-REx akhirnya menyelesaikan misi utamanya dengan sukses setelah mengumpulkan sampel material dari asteroid Bennu.
Kepingan Asteroid yang akan Tabrak Bumi Sudah Tiba Lebih Dulu, Bakal Diteliti NASA
Pada Minggu, 24 September pukul 8:52 pagi waktu setempat, kapsul berisi sampel berharga ini mendarat dengan selamat di Wilayah Uji dan Pelatihan Angkatan Udara Amerik Serikat di Utah.
Proses pengambilan sampel ini adalah langkah penting dalam penjelajahan angkasa karena ini adalah pengiriman pertama sampel asteroid oleh AS. Sampel ini akan menjadi sumber berharga untuk penelitian ilmiah yang mendalam tentang asal-usul Tata Surya kita.
- Asteroid Sebesar 33 Meter Ini Pernah Melintasi Bumi dengan Cepat, Begini Reaksi Ilmuwan
- Ilmuwan Peneliti Asteroid Bennu Beri Bocoran Isi Sampel yang Buat Mereka Bahagia
- Sampel Asteroid Raksasa Bennu Diperlakukan seperti Benda Keramat, Ini Alasannya
- Asteroid Setara 22 Bom Atom akan Tabrak Bumi, Catat Tanggalnya
Mengapa Bennu dipilih sebagai sasaran misi ini?
Asteroid Bennu, yang dikenal sebagai salah satu asteroid paling berbahaya yang diketahui, sebenarnya merupakan jendela langka ke masa lalu Tata Surya.
Ini adalah batu antariksa primitif yang telah ada selama miliaran tahun, dan studi tentang sifat fisik dan kimianya dapat memberikan wawasan tentang bagaimana planet-planet kita terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu.
Bennu adalah tumpukan reruntuhan yang dijaga bersama oleh gravitasi. Sebelum sampel ini dikumpulkan, OSIRIS-REx berhasil memperkirakan kerapatan dan porositas asteroid ini.
Dengan sampel ini, para ilmuwan akan dapat memverifikasi dan membandingkan hasil tersebut dengan data aktual dari sampel tersebut.
Tidak hanya karakteristik fisik yang menarik, tetapi para ilmuwan di seluruh dunia juga tertarik untuk memahami kimia Bennu.
Sampel ini terdiri dari bubuk kecil, yang akan dipindai menggunakan CT scan untuk memahami struktur dan komposisinya.
Selanjutnya, mikroskop elektron akan digunakan untuk melakukan pemetaan elemen dan analisis struktur kristal melalui difraksi sinar-X. Semua informasi ini akan membantu para ilmuwan memahami tidak hanya Bennu, tetapi juga meteorit di Bumi dengan lebih baik.
Selain itu, sampel ini juga akan memberikan wawasan tentang asal-usul meteorit yang telah lama menjadi sumber utama informasi tentang bahan pembangun Tata Surya. Sebelumnya, kita tidak selalu tahu dari mana meteor berasal, tetapi sampel ini akan memberikan konteks yang lebih baik.
Sampel ini tidak hanya akan disimpan untuk diteliti oleh NASA, tetapi juga akan dibagi di antara berbagai institusi di seluruh dunia. Ini adalah langkah kolaboratif besar yang akan menguntungkan penelitian ilmiah global.
Sumber: IFL Science
Saat ini, pesawat luar angkasa OSIRIS-REx tidak akan pensiun setelah menyelesaikan misi ini. Sebaliknya, pesawat ini akan mengubah fokusnya ke asteroid Apophis. Apophis adalah asteroid yang juga dikenal dan akan melewati Bumi dalam jarak yang sangat dekat pada tahun 2029.
Pesawat luar angkasa ini akan diberi nama baru, OSIRIS-APEX, dan akan mengambil peran penting dalam memahami dampak dekatnya pertemuan dengan asteroid dekat Bumi.
Misi OSIRIS-REx telah membuka pintu bagi penelitian ilmiah yang mendalam tentang Tata Surya kita, dan sampel dari Bennu ini akan memberikan berbagai wawasan yang berharga tentang asal-usul dan evolusi Tata Surya dan meteorit di Bumi.