Khawatir Terjadi Ledakan Seperti di Lebanon, Maskapai Ini Larang Penumpang Bawa Pager dan Walkie Talkie
Ledakan pager dan walkie talkie bulan lalu menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai hampir 3.000 orang di seluruh Lebanon.
Maskapai Emirates yang berbasis di Dubai telah melarang penggunaan pager dan walkie-talkie di pesawatnya setelah terjadi serangan sabotase di Lebanon. Mereka juga memperpanjang pembatalan penerbangan menuju Timur Tengah akibat meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.
"Semua penumpang yang melakukan perjalanan ke, dari, atau melalui Dubai dilarang membawa pager dan walkie-talkie dalam bagasi terdaftar atau kabin," ungkap pihak maskapai, beberapa minggu setelah serangkaian ledakan yang melibatkan perangkat komunikasi yang digunakan oleh kelompok Hezbollah yang didukung oleh Iran, yang menyalahkan Israel atas insiden tersebut.
- Iran Larang Penggunaan Pager dan Walkie-talkie di Semua Penerbangan
- 12 Sumber Intelijen Ungkap Israel Sudah Rencanakan Teror Pager di Lebanon Sejak Lama
- FOTO: Suasana Ketegangan di Lebanon Saat Walkie-Talkie Juga Meledak Serentak, Puluhan Tewas dan Ribuan Terluka
- Lebanon Kembali Diteror Ledakan Pager Gelombang Kedua, Total 12 Orang Tewas dan 3.000 Terluka
Dalam pernyataan yang dirilis di situs web mereka pada hari Jumat (4 Oktober 2024), seperti yang dilaporkan oleh Channel News Asia pada hari Minggu (6/10), Emirates menyatakan bahwa "barang-barang tersebut yang ditemukan dalam tas tangan atau bagasi terdaftar penumpang akan disita oleh Kepolisian Dubai."
Ledakan yang melibatkan pager dan walkie-talkie bulan lalu mengakibatkan sedikitnya 37 orang tewas dan hampir 3.000 lainnya terluka di Lebanon.
Emirates, yang merupakan maskapai terbesar di Timur Tengah, juga mengumumkan bahwa layanan penerbangan ke Irak dan Iran akan tetap ditangguhkan hingga Selasa (8/10). Pembatalan ini diumumkan setelah serangan besar Iran terhadap Israel yang terjadi minggu ini, yang menyebabkan rudal melintas di atas Irak dan Iran.
Emirates juga menyatakan bahwa penerbangan ke Yordania, yang sebelumnya ditangguhkan, akan dilanjutkan pada hari Minggu (6/10).
"Penerbangan ke dan dari Lebanon akan tetap dibatalkan hingga 15 Oktober," tambah Emirates, seiring dengan meningkatnya serangan Israel terhadap negara tersebut, termasuk area dekat satu-satunya bandara di ibu kota.
Beberapa maskapai lainnya juga telah menghentikan sejumlah layanan ke dan dari Beirut serta bandara lainnya di Timur Tengah.
Qatar Airways Melarang Penumpang Membawa Pager dan Walkie Talkie
Dua hari setelah serangkaian insiden yang melibatkan ledakan perangkat pager, Qatar Airways mengeluarkan larangan bagi penumpangnya untuk membawa pager dan walkie talkie dalam penerbangan dari Beirut, Lebanon, mulai Jumat, 20 September 2024.
Keputusan ini diambil setelah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Lebanon mengeluarkan edaran kepada seluruh maskapai. Menurut laporan dari CNBC pada Sabtu (21/9/2024), edaran tersebut menyatakan, "Seluruh maskapai yang beroperasi di Bandara Beirut-Rafic Hariri diminta untuk memberitahukan semua penumpang yang berangkat dari bandara ini bahwa, sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, (mereka) tidak diperbolehkan membawa pager atau perangkat walkie talkie ke dalam pesawat, baik dalam koper maupun tas tangan, serta melalui kargo udara."
Qatar Airways juga mengonfirmasi dalam pernyataannya, "Sesuai dengan instruksi dari DGCA Republik Lebanon, semua penumpang yang terbang dari Bandara Internasional Beirut Rafic Hariri (BEY) tidak diizinkan membawa pager dan walkie talkie ke dalam pesawat."
Mereka menegaskan, "Larangan ini mencakup bagasi terdaftar, bagasi kabin, serta kargo, dan akan berlaku hingga ada pemberitahuan lebih lanjut." Insiden yang aneh terkait ledakan perangkat pager, walkie talkie, dan perangkat radio di Lebanon telah mengejutkan dunia.
Ledakan pager pertama kali terjadi pada Selasa, 17 September 2024, diikuti oleh ledakan walkie talkie dan perangkat radio pada Rabu, 18 September 2024.