Kota Pelabuhan Mesir Kuno yang Tenggelam 1.300 Tahun Lalu Ditemukan, Tersimpan Banyak Harta Karun
Kota Thonis-Heracleion di Mesir adalah pelabuhan utama masuk ke Laut Mediterania antara abad ke-8 SM dan abad ke-4 SM.
Kota Pelabuhan Mesir Kuno yang Tenggelam 1.300 Tahun Lalu Ditemukan, Tersimpan Banyak Harta Karun
Kota Thonis-Heracleion di Mesir adalah pelabuhan utama masuk ke Laut Mediterania antara abad ke-8 SM dan abad ke-4 SM. Pada abad ke-8 SM, reruntuhan kota itu tenggelam ke laut dan akhirnya tinggal kenangan.
Tanpa jejak apapun, kecuali beberapa referensi dalam tulisan sejarah, reruntuhan yang terlupakan itu tetap utuh hingga abad ke-21.
Sumber: Historic Mysteries
Pada tahun 2000, Institut Arkeologi Maritim Eropa, yang dipimpin arkeolog terkenal Frank Goddio, akhirnya menemukan harta karun kota tersebut di kedalaman Teluk Abu Qir.
Foto: Christoph Gerigk
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan kota kuno itu? Para arkeolog menggabungkan penggalian tanah dengan survei area seluas 300 km persegi (116 mil persegi) menggunakan sensor laser yang diterbangkan dengan pesawat yang dapat mengidentifikasi sisa-sisa kota di bawah tumbuhan dan pepohonan yang lebat.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan dunia kuno di bawah lapisan es Antartika? Ilmuwan menggunakan teknologi satelit dan metode radio-echo-sounding untuk memetakan area seluas 32.000 km2 di bawah lapisan es tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
Selama tiga belas tahun, Franck Goddio beserta timnya melakukan penggalian dan penjelajahan yang sangat terencana terhadap kota yang tenggelam tersebut. Hasilnya, lebih dari 64 kapal karam dan 700 jangkar berhasil mereka temukan di dasar Teluk Abu Qir.
Foto: Christoph Gerigk
Thonis-Heracleion, yang pernah berkuasa di Canopic bagian Sungai Nil selama empat abad sebelum berdirinya Alexandria pada tahun 331 SM, diabadikan dalam tulisan sejarawan Yunani Diodorus dari Sisilia menulis tentang Thonis-Heracleion dalam karya besarnya, Bibliotheca Historica, antara tahun 60 SM - 30 SM.
Sekitar abad ke-5 SM, Herodotus menulis dewa dan pahlawan Yunani, Heracles, sebenarnya pertama kali menginjakkan kaki di Mesir melalui kota pelabuhan ini. Oleh karena itu, orang-orang Yunani memberi Thonis nama Heracleion dan membangun sebuah kuil megah yang didedikasikan untuknya. Herodotus juga mengatakan Paris dan Helen dari Troya mengunjungi kota pelabuhan tersebut.
Catatan sejarawan kuno menunjukkan kesamaan, terutama kota yang memiliki kuil besar untuk menghormati dewa pahlawan Heracles, diberi nama Heracleion. Kota ini tidak hanya sebagai pelabuhan perdagangan yang sibuk, tetapi juga sebagai pusat ibadah agama. Ditemukan patung batu setinggi enam belas kaki dan sarkofagus yang konon berisi hewan yang diawetkan, menguatkan gagasan bahwa kota ini adalah situs keagamaan yang penting. Kuil ini juga menjadi tempat perayaan tahunan Mysteries of Osiris. Tiga patung besar yang terlihat di pintu masuk kuil menggambarkan seorang firaun, ratunya, dan dewa Hapy, dari kiri ke kanan.
Mesir memiliki versi sendiri dari Heracles, seperti dewa Shu menurut Herodotus. Meskipun ada klaim bahwa Sesotris adalah pendahulu pahlawan Yunani. Dalam semua hal ini, dewa-pahlawan mitos ini mencerminkan kekuatan. Heracleion dianggap sebagai pusat kota yang makmur dan pusat perdagangan karena Heracles dianggap sebagai fokus utamanya.
Sumber: Historic Mysteries
Selain sebagai tempat ibadah, kota ini juga menjadi tempat transaksi bisnis resmi. Kapal dari berbagai wilayah dunia kuno merapat, membongkar barang dagangan mereka, dan mengambil persediaan barang Mesir sebelum kembali.
Foto: Christoph Gerigk
- Penyelam Temukan Harta Karun di Bawah Laut, Diperkirakan Berisi 30.000-50.000 Keping Koin
- Demi Masa Depan Lebih Baik, Bupati Trenggalek Rela Basah Kuyup Tanam Terumbu Karang di Laut
- Kota Kuno yang Tenggelam Ditemukan di Bawah Laut, Banyak Harta Karun Emas Terpendam
- Terkubur Selama 5 Abad di Padang Pasir, Bangkai Kapal Ditemukan Berisi Harta Karun 2.000 Koin Emas
Pajak dan biaya dikumpulkan oleh pejabat, dan nilai perdagangan mencapai jumlah yang besar. Keberadaan di tepi Sungai Nil juga membuatnya mudah dipertahankan.
Foto: Christoph Gerigk
Thonis-Heracleion menderita cacat yang melemahkan kekuatannya. Kota ini dibangun di sebagian delta Nil, yang rentan longsor, banjir, kenaikan permukaan laut, dan gempa bumi. Sejak abad ke-2 SM, kota ini mulai tenggelam ke dalam laut.Beberapa teori menyebutkan banjir dan beban berat kota sebagai penyebabnya. Bangunan dan patung-patung keagamaan yang sangat berharga ini menyusun berat jutaan pound. Selain itu, tanah di bawahnya selalu berubah karena banjir yang sering terjadi di delta.
Seiring perkembangan peradaban, pada milenium pertama Masehi, manusia mendekati Zaman Akal Budi ketika sains dan monoteisme menantang kepercayaan pada dewa-dewa dan pahlawan mitos. Tenggelamnya pelabuhan dan kuil Mesir kuno tampaknya menjadi metafora sempurna untuk redupnya kesetiaan manusia pada dewa-dewa lama dan penghormatan pada mitologi kuno.
Sumber: Historic Mysteries