Kuil Dewi Aphrodite Ditemukan di Bawah Laut Mesir, Ada Senjata Tentara Bayaran Yunani
Aprhodite adalah dewi Yunani, dikenal sebagai dewi kecantikan dan kesuburan.
Kuil Dewi Aphrodite Ditemukan di Bawah Laut Mesir, Ada Senjata Tentara Bayaran Yunani
Tim arkeolog menemukan reruntuhan kuil yang didedikasikan untuk dewi Yunani, Aphrodite, serta sebuah kuil untuk dewa Mesir, Amun, di bawah permukaan laut di Heracleion, kota kuno yang terletak di pantai Mediterania Mesir. Penemuan ini berlokasi di kota pelabuhan purba Thonis-Heracleion di Teluk Aboukir, sebuah situs yang pertama kali ditemukan pada tahun 2000 dan masih terus mengungkapkan harta karun yang hilang.
Sumber: Greek Reporter
Kuil Aphrodite yang terletak di Heracleion memiliki makna sejarah yang sangat penting.
-
Kapan kepala Dewi Aphrodite ditemukan? Patung ini ditemukan saat pengerjaan proyek pengembangan alun-alun kota, dikutip dari laman Greek Reporter, Minggu (9/7).
-
Di mana kepala Dewi Aphrodite ditemukan? Patung kepalanya ditemukan di pusat kota Roma, Italia.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Aphrodisias? Arkeolog di Turki menemukan patung kepala dewa Yunani kuno terkenal, Zeus, saat melakukan penggalian di kota kuno Aphrodisias.
-
Siapa yang menemukan kepala Dewi Aphrodite? Arkeolog di kota Roma, Italia, menemukan patung marmer kepala dewi kuno Yunani.
-
Siapa yang menemukan patung kepala Dewi Aphrodite dan Dewa Dionysus? Patung kepala ditemukan saat penggalian baru-baru ini di dasar danau di kota kuno Aizanoi.
-
Kenapa temuan patung kepala Dewi Aphrodite dan Dewa Dionysus dinilai penting? Patung kepala Dewi Aphrodite dan Dewa Dionysus ini dinilai sebagai penemuan penting karena menunjukkan kebudayaan politeistik Yunani kuno telah ada sejak lama dan tetap bertahan pada zaman Romawi.
Temuan ini membuktikan bahwa orang Yunani yang datang ke kota ini selama pemerintahan Dinasti Saïte (664-525 SM) diberikan izin untuk berdagang dan bahkan menetap di sana, dan mereka memiliki kuil untuk dewa mereka sendiri.
Senjata Tentara Bayaran
Dalam penemuan ini, tim arkeolog menemukan sejumlah patung perunggu dan keramik yang menunjukkan penghormatan terhadap Aphrodite. Selain itu, senjata yang diyakini digunakan oleh tentara bayaran Yunani juga ditemukan, menunjukkan bahwa mereka berperan dalam pertahanan akses ke Kerajaan Mesir di muara Cabang Canopic dari Sungai Nil, yang merupakan jalur navigasi terbesar dan paling penting pada zaman kuno.
Sumber: Greek Reporter
Selain kuil Aphrodite, tim arkeolog juga menemukan kuil lain yang didedikasikan untuk dewa Mesir, Amun. Sayangnya, kuil ini diyakini runtuh pada abad kedua SM selama peristiwa bencana yang kuat. Kenaikan permukaan laut, gempa bumi, dan gelombang pasang yang menyebabkan pemadatan tanah, mengakibatkan sebagian dari delta Sungai Nil, seluas 110 kilometer persegi, hilang di bawah laut bersama kota Thonis-Heracleion.
Penemuan di kuil Amun juga mengungkapkan benda-benda berharga, seperti alat ritual perak, perhiasan emas, dan wadah alabaster yang digunakan untuk parfum atau minyak wangi. Ini menjadi bukti kekayaan kuil tersebut dan kesalehan penduduk kota pelabuhan tersebut pada masa lalu.
Sumber: Greek Reporter
Heracleion, yang sebelumnya dikenal dengan nama Thonis dan kadang-kadang disebut Thonis-Heracleion, adalah kota pelabuhan kuno Mesir yang terletak di tepi Laut Tengah, sekitar 32 kilometer timur laut Alexandria.
Foto: Facebook/Contemporary Explorations in Mythology LLC
- Kepala Ular Raksasa 500 Tahun Lalu Tiba-tiba Muncul Usai Terjadi Gempa
- Ilmuwan Ungkap 250 Juta Tahun Lagi akan Muncul Superbenua Vulkanik, Ini Dampak Bagi Umat Manusia
- Komet Berwarna Hijau Ini Hanya Muncul 400 Tahun Sekali, Terungkap Penyebabnya
- Tertunduk, Tiga Perempuan Cekoki Miras ke Kucing Jalani Sidang Perdana
Sebelum Alexandria menjadi pusat penting, Heracleion memainkan peran utama sebagai pintu masuk utama ke Mesir bagi kapal-kapal yang datang dari seluruh dunia Yunani. Namun, seiring berjalannya waktu, kota ini mengalami keruntuhan yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gempa bumi, tsunami, dan kenaikan permukaan laut.
Sumber: Greek Reporter
Pada akhir abad kedua SM, kuil-kuil monumental di Heracleion runtuh ke dalam air, dan beberapa penduduknya tetap tinggal selama era Romawi dan awal pemerintahan Arab. Namun, pada akhir abad kedelapan M, reruntuhan Heracleion tenggelam di bawah Laut Tengah. Penemuan-penemuan yang luar biasa ini telah membawa sebagian besar harta karun yang terkubur selama lebih dari 2.000 tahun kembali ke permukaan, memungkinkan kita untuk mendapatkan wawasan yang dalam tentang dunia kuno Mesir dan Yunani.