Lelah jadi antek AS, Duterte revisi perjanjian militer
Duterte memangkas aliansi militer antara Filipina dengan AS. Dia menghentikan latihan bersama kedua negara dan meminta tentara AS untuk keluar dari negaranya.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte merevisi perjanjian militer antara Amerika Serikat dengan negaranya. Duterte meminta agar 28 latihan tahunan AS dan Filipina dihentikan tahun ini.
Duterte menghentikan latihan militer kedua negara sebagai pemenuhan janjinya untuk menyudahi 65 tahun aliansi militer yang dibuat pendahulunya dengan Negeri Paman Sam tersebut.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
Mantan wali kota Davao ini mengatakan, Filipina memperingatkan Washington untuk tidak memperlakukan negaranya seperti 'keset'.
"Tahun ini akan jadi yang terakhir," ucap Duterte, merujuk pada latihan militer dengan AS dalam sebuah pidato di selatan Kota Davao, Jumat lalu, seperti dikutip dari The Independent, Selasa (11/10).
"Selama saya menjabat, jangan pernah memperlakukan kita seperti sebuah alas kaki di depan pintu, karena kalian akan mendapatkan ganjarannya. Saya tidak akan berbicara pada kalian. Saya akan selalu berpihak pada China," lanjutnya.
Langkah ini diambil Duterte karena dia merasa terlalu banyak hal di negaranya yang berhubungan dengan Negeri Adi Daya tersebut. Sebanyak 107 tentara Amerika ikut dalam operasi pengamatan lewat pesawat tanpa awak, melawan militan Islam.
"Dia akan meminta mereka (tentara AS) untuk meninggalkan Filipina," ujar Menteri Pertahanan, Delfin Lorenzana.
Lorenzana mengatakan dia akan meminta pada Kongres Filipina untuk membayar kompensasi bantuan militer AS sebanyak USD 50 juta hingga USD 100 juta per tahunnya.
"Kita sudah menjadi rekanan sejak 1951. Semua yang kita dapatkan hanya 'manut' tanpa peralatan baru. AS telah gagal untuk membantu kita menjadi lebih baik di kawasan," sambung dia.
Duterte seperti sangat membenci AS lantaran menurut dia, Negeri Paman Sam terlalu ikut campur dalam urusan negaranya, salah satunya adalah perang narkoba yang dia ciptakan. Presiden AS meminta Duterte untuk menghentikan perang narkoba Filipina karena dianggap merupakan pembunuhan tanpa peradilan.
Mantan wali kota Davao bahkan menyebut Obama 'brengsek' karena pernyataannya dia itu.
Baca juga:
Pasukan Duterte kian menggila, warga sipil sampai diperiksa paksa
100 Hari kepemimpinan Duterte, 3.700 bandar narkoba tewas
Keren, petani Filipina buat stensil wajah Duterte di sawah
90 Hari jadi presiden, rakyat Filipina puas dengan Duterte
Duterte mau dikudeta, militer Filipina selidiki kebenarannya
Duterte: Obama silakan pergi ke neraka!