Mahathir sebut terorisme bisa diakhiri dengan penyelesaian konflik Israel-Palestina
Menurut Mahathir, solusi bagi dunia saat ini bisa dimulai dengan mengakui pelanggaran hukum yang terjadi atas warga Palestina sekaligus menghentikan Israel melanggar beberapa aturan dunia.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan bahwa aksi terorisme tidak akan bisa diakhiri sebelum akar permasalahkan ditemukan dan diatasi. Dia menyampaikan hal tersebut dalam pidato di sidang Majelis Umum PBB ke-73 di New York.
Menurut Mahathir, solusi bagi dunia saat ini bisa dimulai dengan mengakui pelanggaran hukum yang terjadi atas warga Palestina sekaligus menghentikan Israel melanggar beberapa aturan dunia.
-
Kapan Raja Faisal menentang pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara? Hal ini sudah dimulai saat Faisal menjadi Menteri Luar Negeri Arab Saudi.Faisal dan delegasi Arab Saudi menolak pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara.
-
Apa yang dirindukan Palestina dalam puisi ini? Negeri ini merindukan kedamaian yang tak tergoyahkan.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Apa yang diklaim Presiden Jokowi kirimkan ke Palestina? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo, terlihat sejumlah kendaraan yang mengangkut alutsista, alat persenjataan dan alat transportasi air milik TNI. Ada juga sejumlah prajurit dinaiki sejumlah orang mengenakan baju hitam dan loreng melintasi jalan dengan latar belakang gedung bertingkat di antaranya Kantor Bawaslu dan Kementerian Agama. Video itu kemudian dikaitkan dengan pengiriman roket dan prajurit TNI ke Palestina oleh Presiden Jokowi.
-
Kapan rakyat Palestina merayakan Hari Tanah? Sebagai bentuk penghormatan, rakyat Palestina akan melakukan perayaan Hari Tanah Palestina pada tanggal 30 Maret di setiap tahunnya.
-
Di mana tahanan Palestina dipenjara? Ada 19 penjara di Israel dan satu di Tepi Barat yang diduduki Israel yang mengurung tahanan Palestina.
"Perang melawan teroris tidak akan berakhir sampai akar penyebabnya ditemukan dan dicabut. Apa akar penyebabnya? Yaitu saat tanah Palestina dirampas oleh Israel pada 1948 silam," kata Mahathir, dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (29/9).
"Warga Palestina dibantai dan dipaksa meninggalkan tanah mereka saat itu. Rumah dan ladang mereka dirampas," tambahnya.
Mahathir mengatakan warga Palestina telah berusaha melawan perang konvensional dengan bantuan dari para tetangga. Namun, Israel dan sekutunya membuat usaha tersebut gagal.
Pada akhirnya, semakin banyak tanah Palestina yang dirampas. Sejalan dengan dirampasnya tanah Palestina, Israel terus melakukan pembangunan sekalipun Palestina menolak pembangunan di tanah mereka.
Sejak dunia gagal menanggapi masalah ini, Palestina dan para simpatisan memilih menggunakan jalur yang ekstrem.
"Sebelumnya Palestina sudah berusaha melawan dengan ketapel dan batu, namun mereka ditembak, ditangkap dan dipenjara," ungkap Mahathir.
Mahathir menambahkan, bukan hanya kegagalan dunia dalam menghentikan serangan Israel, namun juga pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Ada yang salah dari pikiran masyarakat. Mematikan satu orang disebut pembunuh, namun mematikan banyak orang disebut pahlawan. Anehnya masih saja ada yang percaya bahwa perang bisa menghentikan konflik antar negara," sesalnya.
Pidato Mahathir cukup menggugah hadirin. Dia menyampaikan pandangannya dalam satu sesi sidang bertajuk 'Membuat PBB relevan bagi semua orang: Kepemimpinan global dan tanggung jawab bersama menciptakan masyarakat yang damai, adil dan berkelanjutan'.
Baca juga:
Netanyahu tolak solusi dua negara untuk selesaikan konflik dengan Palestina
Indonesia angkat isu kemerdekaan Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB
Trump setujui solusi dua negara untuk selesaikan konflik Israel-Palestina
Aksi pemuda Palestina lewati rintangan di sekolah militer Hamas
Israel rudal 2 warga Palestina yang mencoba menerobos pagar pembatas