Mantan Astronot NASA Klaim Alien Ingin Ciptakan Perdamaian di Bumi, Pernah Bantu Selamatkan Amerika dari Perang Nuklir
Astronot ini mengklaim pesawat makhluk luar angkasa (UFO) pernah mendarat di Bumi.
Astronot ini mengklaim pesawat makhluk luar angkasa (UFO) pernah mendarat di Bumi.
Mantan Astronot NASA Klaim Alien Ingin Ciptakan Perdamaian di Bumi, Pernah Bantu Selamatkan Amerika dari Perang Nuklir
-
Apa yang NASA cari dalam penelitian UFO? Misi NASA adalah untuk menemukan yang tidak diketahui, " kata Nelson, seperti dilansir laman Science Alert, Jumat (15/9). "Saya telah mengatakan beberapa kali dalam komentar saya di sini hari ini bahwa kami di NASA menangani ini secara terbuka dan kami akan transparan dalam hal ini."
-
Apa itu UFO? Istilah tersebut merujuk pada segala sesuatu yang terlihat di langit, namun tidak dapat dijelaskan oleh fenomena alam atau teknologi yang sudah kita ketahui.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang bekas luka astronot dari luar angkasa? Penelitian menemukan bahwa telomer, pelindung ujung kromosom, memanjang secara dramatis ketika tiba di luar angkasa. Namun, telomer kembali ke panjang semula dalam beberapa bulan setelah kembali ke Bumi.
-
Bagaimana NASA akan mengumpulkan data UFO? Panel tersebut memvisualisasikan sebuah kerangka kerja yang memanfaatkan kontribusi banyak orang, mungkin melalui aplikasi ponsel pintar, untuk mengumpulkan spektrum data yang lebih luas, memastikan lebih banyak mata dan telinga di lapangan," kata ketua panel, David Spergel, seorang fisikawan yang juga merupakan presiden Simons Foundation.
-
Warna apa yang diprediksi para ilmuwan akan dimiliki alien? Mengutip Live Science, Selasa (11/6), penelitian menunjukkan bahwa alien mungkin memiliki warna merah, biru, atau hijau untuk melindungi diri dari sinar ultraviolet yang ekstrem. Mereka mungkin memiliki pigmen atau protein yang menyerap sinar UV, sehingga membuat mereka bersinar dalam warna yang aman.
-
Apa yang menjadi fokus utama penelitian NASA tentang UFO? Studi ini berkonsentrasi untuk menyelidiki fenomena aneh bernama Unidentified Aerial Phenomena (UAP) atau Fenomena Udara yang Tidak Teridentifikasi. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan UFO yang tidak dapat diidentifikasikan.
Mantan astronot NASA, Edgar Mitchell, mengungkapkan orang dalam militer mengetahui kehadiran pesawat tidak biasa yang melayang-layang di atas fasilitas rudal dan situs White Sands yang terkenal di New Mexico. Informasi tersebut bersumber dari laporan kenalan militernya.
Edgar Mitchell merupakan manusia keenam yang berjalan di Bulan. Dia mengklaim makhluk luar angkasa ikut campur tangan menyelamatkan Amerika dari perang nuklir.
Sumber: Daily Star
Mantan astronot Apollo 14 ini secara mengejutkan mengungkapkan para petinggi militer menyaksikan penampakan UFO selama uji coba senjata. Orang dalam militer melaporkan melihat pesawat yang tidak biasa melayang di atas fasilitas rudal dan situs White Sands yang terkenal di New Mexico tempat Mitchell berasal, di mana bom nuklir pertama di dunia diledakkan pada tahun 1945.
Tempat asal Mitchel ini, dekat dengan zona uji coba bom atom dan Roswell, lokasi yang terkenal dengan dugaan insiden UFO.
- Apa yang Selama Ini Dianggap UFO Bisa Jadi Cuma Awan, Begini Penjelasan Ilmuwan
- NASA Tak Bisa Pastikan Kepulangan Dua Astronot yang “Terjebak” di Stasiun Ruang Angkasa
- Astronot NASA yang Potret Bumi dari Bulan Meninggal dalam Kecelakaan Pesawat
- Pengakuan Mantan Astronot NASA Latihan Tersulit sebelum ke Luar Angkasa
"Anda tidak mengetahui daerah itu seperti saya," ia menekankan dalam wawancaranya dengan Mirror Online pada tahun 2015.
"White Sands adalah tempat uji coba senjata atom dan itulah yang membuat makhluk luar angkasa tertarik."
"Mereka ingin tahu tentang kemampuan militer kita," klaimnya.
"Pengalaman saya sendiri berbicara dengan orang-orang telah memperjelas bahwa ‘ET’ (makhluk luar angkasa) telah berusaha mencegah kita berperang dan membantu menciptakan perdamaian di Bumi."
Sejak pendaratannya di bulan, Mitchell kerap berbicara tentang keyakinannya akan keberadaan alien, menjadi tokoh utama dalam lingkaran UFO global.
Mitchell mengindikasikan bahwa dia telah mendengar kisah-kisah yang berkaitan dari orang-orang yang bekerja di pangkalan rudal selama era yang paling bergejolak di Abad ke-20.
"Saya telah berbicara dengan banyak perwira Angkatan Udara yang bekerja di pangkalan-pangkalan ini selama Perang Dingin," ujarnya.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa UFO sering terlihat di atas kepala dan sering melumpuhkan rudal-rudal mereka."
"Perwira lain dari pangkalan di pantai Pasifik mengatakan kepada saya bahwa (uji coba) rudal mereka sering ditembak jatuh oleh pesawat ruang angkasa asing. Ada banyak aktivitas pada masa itu."
Nick Pope, mantan peneliti UFO dari Kementerian Pertahanan, menanggapi klaim Mitchell.
"Edgar Mitchell adalah orang yang terhormat dan jujur, yang pernah saya temui," katanya.
"Namun sejauh yang saya ketahui, sebagian besar informasinya tentang masalah ini tidak berasal dari hal-hal yang dia alami sendiri, tetapi dari hal-hal yang dia dapat dari cerita orang lain," lanjutnya.
"Jelas, karena statusnya, dia memiliki akses ke personil pemerintah, militer, dan komunitas intelijen di tingkat tertinggi, tetapi karena cukup dimengerti, dia tidak mau menyebutkan nama sumbernya, kami tidak bisa memastikan orang-orang ini jujur kepadanya, atau memang mereka mengetahui informasi rahasia tentang UFO."
Pope mengatakan, gagasan bahwa makhluk luar angkasa yang cinta damai hadir untuk memperingatkan umat manusia tentang cara-cara manusia yang merusak sangat populer di kalangan mereka yang memiliki pandangan Zaman Baru tentang fenomena UFO.
"Ini adalah pemikiran yang bagus, tapi jika saya bersikap skeptis, saya akan menunjukkan bahwa ini hampir sama persis dengan plot film fiksi ilmiah klasik tahun 1951, The Day the Earth Stood Still," tambahnya.
"Memang ada beberapa penampakan UFO yang menarik di sekitar fasilitas nuklir, dan di sekitar pangkalan militer secara umum, tetapi penjelasan alternatifnya adalah bahwa beberapa penampakan ini disebabkan oleh aktivitas spionase yang melibatkan pesawat mata-mata rahasia atau drone."
"Mengingat bahwa alam semesta ini berusia sekitar 14 miliar tahun, jika kita sedang dikunjungi, kecil kemungkinan kita berurusan dengan peradaban yang hanya beberapa ratus tahun di depan kita, jadi cerita tentang alien yang berhasil mengganggu beberapa uji coba senjata kita terlalu mengada-ada," paparnya.
"Kemungkinan mereka berada jutaan tahun di depan kita dan bisa melakukan apapun yang mereka inginkan."