Mantan istri pemimpin ISIS: Jangan anggap saya teroris
Dia dan anak perempuannya ingin mendapatkan hak sebagai wanita secara utuh.
Saja al Dulaimi, seorang mantan Istri pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar al Baghdadi dan Hagar(7), anak perempuan mereka mengaku ingin hidup merdeka di Eropa. Mereka ingin lepas dari 'cap' teroris akibat ulah mantan suaminya tersebut.
"Saya ingin hidup di negara Eropa, bukan negara Arab," katanya dalam wawancaranya di Libanon kepada harian Swedia, Expressen, seperti dilansir laman al Arabiya, Kamis (31/3).
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Kapan Timnas Indonesia akan melawan Bahrain? Timnas Indonesia perlu waspada saat melakoni pertandingan tandang melawan Bahrain di matchday ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Arab Saudi? Timnas Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Arab Saudi dalam laga pertama Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Akibatnya, Dulaimi pernah dipenjara beberapa bulan lalu di Libanon, saat dirinya ditangkap pada 2014. Dia ditangkap bersama anaknya.
"Saya dianggap sebagai teroris, namun sesungguhnya saya jauh dari hal tersebut, saya ingin kemerdekaan, kemerdekaan dan hak saya sebagai seorang wanita bagi saya dan anak saya," tutur wanita 28 tahun ini.
Sebelumnya, Dulaimi terlahir dari keluarga terpandang. Dia mengaku Baghdadi adalah suami ke duanya.
"Awalnya saya menikah dengan seorang pengawal pribadi Presiden Saddam Hussein, kami dikaruniai dua anak kembar, ayah saya memiliki hubungan baik dengan sang mantan presiden," akuinya.
Kami bercerai di tahun 2008, sang ayah menyarankan Dulaimi menikah dengan Baghdadi, seorang duda yang berprofesi sebagai dosen.
"Dia seperti pria normal pada umumnya, dia juga telah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya, dia berprofesi sebagai seorang dosen universitas," tutur Dulaimi.
Sikap sang suami berubah, saat mengambil kuasa atas kelahiran ISIS pada 2010. Usia pernikahan mereka hanya berlangsung tiga bulan saja.
"Saya meninggalkan Baghdadi saat tengah mengandung anak perempuannya, usia pernikahan kami berlangsung singkat. Baghdadi sempat meminta saya untuk kembali di tahun 2009," terangnya.
"Jadi sekarang apa salah saya? Saya menikah dengannya di tahun 2008, dan telah bercerai, mengapa saya dianggap sebagai teroris?", ungkapnya heran.
Diketahui, Washington tengah memburu mantan suami Dulaimi dengan angka fantastis. Hadiah uang senilai USD 10 juta atau setara dengan Rp 132 miliar siap diberikan bagi siapa pun yang dapat memberikan info akurat.
Baca juga:
Akhirnya mau bocorkan rencana ISIS, dalang Teror Paris diekstradisi
ISIS targetkan bunuh seluruh keluarga Kristen di Raqqa dan Suriah
'Perang Dunia Ketiga dimulai dari Indonesia sampai California'
Lima tanda Indonesia terlibat 'Perang Dunia Ketiga'
Militer Suriah rebut kembali Kota Palmyra dari tangan ISIS
Berhasil rebut kembali kota kuno Palmyra, sejumlah artefak hancur