Media asing sebut Indonesia telah hukum mati Namaona Denis 'palsu'
Keluarga asli Namaona Denis menyatakan yang bersangkutan telah meninggal di Afrika Selatan pada tahun 2013.
Jelang eksekusi mati terhadap sejumlah terpidana kasus narkoba, dua di antaranya warga negara Australia, media-media asing ramai menyorot Indonesia. News.com.au misalnya, menyoroti soal eksekusi mati yang telah dilakukan pemerintah Indonesia terhadap enam terpidana mati enam pekan lalu.
Dalam pemberitaan yang ditayangkan, Kamis (6/3) waktu setempat, news.com.au menyoroti soal eksekusi mati terhadap Namaona Denis (48), warga Malawi, Afrika Selatan, yang dilaksanakan pada 18 Januari 2015 di Nusakambangan. Pemberitaan news.com.au menyebut, Indonesia salah mengeksekusi orang.
Pasalnya, pria yang dieksekusi tersebut bukanlah Namaona Denis dari Malawi. Menurut news.com.au, setelah eksekusi mati dilaksanakan dan nama Namaona Denis tersiar dalam pemberitaan di seluruh dunia, keluarga asli Namaona Denis muncul dan menyatakan yang bersangkutan telah meninggal di Afrika Selatan pada tahun 2013.
Pihak keluarga terkejut karena Namaona Denis di Indonesia dinyatakan sebagai pengedar narkoba. Mereka mengatakan Namaona Denis adalah warga negara Malawi yang telah pindah ke Afrika Selatan pada 1990-an.
"Paspornya telah dicuri di Johannesburg, antara tahun 1999 dan 2000. Kemungkinan besar bos narkoba orang Afrika telah memperoleh paspornya di pasar gelap dan memberikannya kepada salah satu kurir mereka yakni orang yang ditembak pada bulan Januari," demikian seperti dilansir news.co.au.
Justin Pendame, saudara laki-laki Namaona Denis, mengatakan kepada Malawi News, saudaranya itu telah menjadi penduduk kabupaten Boyzen Johannesburg. Menurutnya, Namaona Denis tinggal di sana sampai meninggal pada April 2013.
Menurutnya, hal ini adalah fakta yang tak terbantahkan. Dia mengaku menjadi salah satu orang yang berada di sisi Namaona Denis saat mengembuskan nafas terakhir di RS Baragwanath.
Bantahan juga datang dari sang ibu. Menurutnya, pria yang telah dieksekusi mati oleh pemerintah Indonesia itu bukanlah anaknya.
"Orang yang telah dieksekusi itu bukanlah anak saya," katanya.
Sementara, pihak berwenang Malawi percaya orang yang telah dieksekusi mati Indonesia enam pekan lalu itu adalah warga Nigeria yang telah memperoleh paspor Namaona Denis yang telah dicuri dan dia melakukan perjalanan ke Indonesia.
Baca juga:
Sekjen NasDem nilai wajar Australia protes warganya dihukum mati RI
Sistem pemenjaraan bermasalah, hukuman mati di RI belum tergantikan
MPR soal hukuman mati: Negara lain harus hormati hukum di Indonesia
Eksekusi mati ditunda, pengacara duo Bali Nine ke Nusakambangan
Setelah Australia, KontraS juga kecam eksekusi mati
Halangi RI hukum mati Bali Nine, Australia pakai strategi licik
4 manuver PBB agar Indonesia tak lagi hukum mati terpidana narkoba
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kenapa karmin kontroversial? Meskipun dibuat dari bahan alami, namun pewarna karmin tidak lepas dari kontroversi.
-
Apa yang menjadi kontroversi dari pernyataan Kartika Putri? Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Kartika sempat viral lantaran melontarkan ide tentang para capres yang harusnya ada tes mengaji.
-
Kontroversi apa yang terjadi antara Atta Halilintar dan Tompi? Menurut penyanyi dan dokter bedah tersebut, apa yang dilakukan oleh kreator konten adalah sebuah kekeliruan besar. Terlebih saat mengetahui bahwa angka taksiran rumah senilai 150 miliar itu hanyalah trik untuk menarik perhatian penonton, bukan berdasarkan fakta yang sebenarnya.
-
Apa yang menjadi masalah utama yang dihadapi warga Jakarta saat ini? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.