Media Israel Tunjukkan Hasil Autopsi Jenazah Yahya Sinwar, Ada Fakta Mengejutkan
Media Israel melaporkan hasil autopsi jenazah mantan pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Media Israel Israel Hayom pada Minggu (3/11), melaporkan hasil autopsi dari jasad Pemimpin Hamas Yahya Sinwar yang menunjukkan dirinya tidak makan apapun selama 3 hari saat bertempur melawan tentara Israel sebelum dibunuh.
"Hasil autopsi terhadap jenazah Yahya Sinwar memperlihatkan dia tidak makan apa pun selama 72 jam sebelum kematiannya," kata ISrael Hayom.
- Jurnalis Israel Akui Video Momen Terakhir Yahya Sinwar Tunjukkan Spirit Kepahlawanan, Bukan Pengecut Seperti Keinginan Israel
- Yahya Sinwar Wafat, ini Pasukan Israel yang Membunuhnya
- Sosok Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Wafat Dibunuh Israel, ini Kisah Hidupnya Penuh Penderitaan & Perjuangan Melawan Zionis
- Video Detik-Detik Terakhir Perlawanan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Hingga Syahid Dibunuh Israel
Berita pembunuhan Yahya Sinwar pada Kamis 17 Oktober 2024 mengejutkan media sosial dan berbagai kantor berita. Kabar tewasnya SInwar pertama dibagikan oleh media Israel dan kemudian dibenarkan oleh Hamas sehari kemudian.
Sinwar tewas dalam pertempuran melawan tentara Israel di daerah Tal as-Sultan, Rafah, Gaza utara, seperti dilaporkan Aljazeera.
Bertempur 18 hari
Seorang sumber di kelompok Hamas mengatakan Yahya Sinwar bertempur di garis depan selama 18 hari sebelum gugur.
Menurut sumber tersebut, Sinwar disarankan untuk meninggalkan medan pertempuran setelah dia ditunjuk untuk menjadi pemimpin Biro Politik Hamas. Tapi dia menolak dan berkeras untuk tetap bertempur dan gugur di medan perang.
"Dia tidak mau meninggalkan medan pertempuran, dia ingin gugur di medan perang. Dia bertempur melawan Israel di Rafah selama 18 hari dan terlibat kontak senjata bersama empat pejuang Hamas lainnya di hari kematiannya. Pertempuran itu berlangsung sekitar dua jam," kata sumber itu, seperti dilansir Almayadeen.
Militer Israel membagikan video detik-detik kematian Yahya Sinwar dari kamera drone yang memperlihatkan dia tengah duduk sendirian di sebuah sofa dalam keadaan terluka di sebuah bangunan yang sebagian sudah rusak parah akibat serangan Israel.
Yahya Sinwar menjadi pemimpin Hamas sejak kematian Ismail Haniyeh, pimpinan Hamas sebelumnya, di Teheran, Iran pada 31 Juli lalu.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti